Hari ini, perjalanan wisata yang dijanjikan Blake terpaksa harus dibatalkan. Pria itu tak ingin mengambil resiko lebih besar jika membawa Jenna berjalan-jalan dengan kondisi yang belum benar-benar pulih.
Meski pada akhirnya, ia terpaksa harus menerima sajian wajah cemberut sepanjang hari.
"Ini demi kebaikanmu, sayang. Kau tidak lihat bagaimana panik dan takutnya aku ketika kau kesakitan seperti kemarin?" ucap Blake, berusaha merayu kekasihnya yang keras kepala dan bersikukuh untuk tetap berjalan-jalan hari ini.
"Itu kemarin, Blake. Hari ini aku baik-baik saja. Aku bahkan sudah menyantap dua porsi sandwich, kau lihat, kan?" Jenna tak ingin kalah dengan penolakan Blake. Ia percaya, dengan sedikit taktik, pria ini pada akhirnya akan luluh.
Tak ada yang tidak, jika itu Jenna yang meminta, memang. Namun, sepertinya kali ini Jenna tak berhasil dengan segala jurus sekali pun. Pada akhirnya ia mengeluarkan jurus terakhir. Marah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com