webnovel

Drugs + Love = Addicted

Mature content (21+) Jenna Jameson dinyatakan menderita anemia aplastik, yang membuat dirinya sering bertemu dengan Dokter Ryan Karl, hingga secara tak sengaja terlibat cinta terlarang yang tidak seharusnya terjadi di antara mereka. Pada mulanya Jenna tak mengetahui bahwa Ryan ternyata adalah pria beristri. Hingga kepulangan Hellen Duncan-Karl, istri Ryan, menyadarkan Jenna bahwa dirinya dan Ryan tak akan pernah bisa bersatu. Jenna kemudian memutuskan untuk menerima pinangan Blake Gillian, mantan kekasihnya di masa lalu yang kembali hanya demi bisa menjalin kembali kisah cinta yang sempat terputus. Ketika Jenna dan Ryan telah memilih untuk melanjutkan hidup masing-masing, takdir justru seolah membuat lelucon. Secara kebetulan Ryan-Hellen dan Jenna-Blake berlibur ke tempat yang sama, sekaligus Dokter John Armando, yang merupakan sahabat Hellen sejak kecil, yang ternyata merupakan selingkuhan Hellen. Ditambah keterlibatan Clara—sahabat Jenna, membuat kisah cinta semakin rumit. Akankah cinta menemukan jalan pulang yang benar, jika cinta tak lagi cinta? Terlebih jika didominasi obsesi yang selayaknya candu, yang pada akhirnya memorak porandakan cinta yang dibangun dan dipupuk dengan tulus. Mampukah mereka menemukan kebahagiaan pada akhirnya? - Drugs + Love = Addicted - Reach me on IG: @kennie_r89 Vectorist: A_Nzee IG: @a_nzee

Kennie_Re · Urbain
Pas assez d’évaluations
390 Chs

Post-Traumatic Stress Disorder (3)

"Apa katamu? Clara, apakah kau sudah gila? Mengapa kau mengatakan itu semua?"

Kata 'gila' sungguh terasa menyakitkan bagiku. Apakah John tahu, dugaan Jayme terhadap apa yang aku, Blake, dan Ryan alami? Mengapa ia begitu mudah mengatakan kata yang baru saja ia ucapkan?

"Apa katamu? Gila? YA, AKU MEMANG GILA! AKU GILA KARENA KEHILANGAN ORANG TERPENTING DALAM HIDUPKU SEMENTARA HARUS MEMPERTAHANKAN BAYI YANG SAMA SEKALI TIDAK KUINGINKAN! APA KAU PUAS?"

Maaf, sungguh maafkan aku karena tak mampu menahan diri untuk tidak berteriak pada John. Bagiku apa yang ia ucapkan sangat keterlaluan, dan kini ia sama sekali tidak meminta maaf? Tua bangka ini tak meminta maaf sama sekali? Sungguh?

Pria itu hanya memaku tatapan padaku, tak berkata sepatah kata pun. Ia hanya bungkam. Kebungkaman yang memuakkan. Andaikan ia mengatakan satu kata itu, lalu memelukku, mungkin aku akan baik-baik saja.

Dan ia langsung memutar wajahnya, menghadap ke depan, melajukan mobil begitu saja.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com