Usai menghubungi Hiroshi, Amanda pun meminta ijin pada Hazel untuk turun ke lantai bawah. Untuk menjemput kedatangan Hiroshi.
Lelaki yang biasanya kaku dan tanpa senyum itu tiba-tiba saja mau mengulaskan senyum tipis ke arah Amanda saat mereka saling menatap. Hiroshi berada di seberang jalan dan Amanda di depan gedung apartemen Blake.
"Akhirnya kau datang juga, kami sudah lama menunggumu ... " ujar Amanda sambil berjalan cepat ke arah lift.
"Ada sesuatu yang harus kita lakukan, Hiroshi."
"Apa itu?" tanya Hiro dengan nada seperti biasanya, datar dan dingin.
"Kita harus menghibur Haze, dia sedang berserdih sekarang. Apalagi dia sedang hamil, jadi sebisa mungkin kita harus membuat dia bahagia. Kau tahu kan bahwa tingkat stress yang tinggi pada wanita hamil sangat berpengaruh besar terhadap kecerdasan janin?" cerocos Amanda tanpa titik koma. Sedangkan lawan bicaranya, Hiroshi, hanya tertegun kemudian dengan santainya menggeleng.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com