Blake melangkah keluar dari rumah Hazel dengan hati yang patah. Ia tak menyangka apa yang ia lakukan hanya sia-sia. Namun, apakah ia yakin untuk pergi?
Ia sungguh menyayangkan suikap Hazel, yang bahkan tak memberi kejelasan apakah ia bersedia menerima Blake atau tidak. Blake berusaha mengerti, situasinya memang sulit bagi Hazel. Namun, tak bisakah gadis itu hanya memilih dirinya saja?
Blake sendiri sesungguhnya tak yakin untuk meninggalkan Hazel, tetapi sikap Hazel yang menunjukkan keraguan membuatnya ikut meragukan langkah yang diambilnya. Seumur hidup Blake tak pernah sebodoh ini. Ia selalu tahu apa yang ia lakukan, tak pernah ragu, apalagi mundur sebelum berperang.
Namun, entah mengapa Hazel bisa membuatnya menjadi pribadi yang berbeda. Meski ia akui ada beberapa hal yang tak bisa ia lepaskan karena telah menjadi karakter, tetapi tetap saja, Hazel adalah salah satu dari sekian wanita yang berhasil menaklukannya. Yang pertama tentu saja Jenna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com