Jenna membuka amplop berisi undangan yang diberikan oleh Clara, hanya membaca sebentar, kemudian meletakkannya di atas meja. Tanpa perlu melihat peta atau isi undangan ia sudah memahami apa yang harus dilakukan saat mendapat undangan makan malam.
Mengenai alamat John, mungkin saja Blake mengetahuinya. Karena Blake yang kerap berkomunikasi dengan pria itu untuk menanyakan kondisi Jenna.
Clara merebahkan tubuh di sofa, menatap langit-langit ruangan tempat mereka berada. Ini pertama kalinya ia datang ke apartemen Blake. Namun, sejak pertama kali masuk ke dalam, ia sudah merasakan aura Blake di sana.
Tanpa ia sadari senyumnya tersungging. Namun, ketika sadar bahwa Blake tak lagi sendiri, bahkan sudah menikah dan tak mungkin ia miliki, pikirannya seolah menegang kembali.
Yang lebih memuakkan, lagi-lagi Jenna yang berhasil mendapatkan hati Blake, bukan dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com