"Hazel Navarre, apakah kau tahu aku mencintaimu?" tanya Aydan, yang sukses membuat Hazel tersipu.
"Aydan, apa-apaan ini?" Hazel menangkupkan kedua tangan di wajahnya. Senyum terulas lebar di wajahnya. Tak hanya Hazel, melainkan juga Aydan yang menyunggingkan senyum bahagia yang tak terkira.
"Jawab saja, Hazel."
Hazel mengangguk. "Aku tahu kau mencintaiku, Aydan. Tapi kau juga tahu, bukan, kalau segala perkataan haruslah dibuktikan."
"Jadi kau ingin bukti? Ini ... aku sudah membuktikannya." Aydan melebarkan senyumnya. Kemudian ia berlutut di hadapan Hazel, membuka sebuah kotak, dan menanti reaksi kekasihnya itu.
"Aydan ...." Hazel kali ini membekap bibir dengan telapak tangannya. Wajahnya memanas, matanya berkaca-kaca. "Apa ini?"
"Hazel, maukah kau menikah denganku?" Pria itu tak ingin bangkit dari posisinya sekarang, masih gelisah menanti kekasihnya yang tak juga memberi respons atas sikapnya hari ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com