Bagian 1
Dikedalaman Stardou forest.
Hampir saat senja, di dalam hutan terdapat sungai kecil yang diapit oleh pepohonan rimbun. Disungai yang memantulkan sinar matahari senja ini membentuk kontras yang sangat indah dengan pepohonan rimbun yang diselebungi oleh kegelapan.
Dipinggiran sungai yang jernih, terilhat kura-kura berkepala ular dengan panah yang tertancap tampak menghancurkan bagian depan kepala ular tersebut, disebelahnya adalah seorang pria yang terlihat menahan rasa sakit duduk dibawah menyerap cincin bewarna hitam pekat.
Selang beberapa waktu berlalu, cincin hitam tersebut berhasil terserap oleh pria itu.
Setelah duduk tenang untuk waktu yang lama, pria berusia 20 tahun itupun membuka matanya. Sehelai rambut perak menjuntai dari dahi beristirahat di samping pipinya, menonjolkan penampilannya yang tampan dan tenang.
Pria itupun berdiri dengan tangan kanan terulur kedepan, tiba-tiba seberkas cahaya warna-warni mekar menyelimuti busur yang sangat indah dengan ukiran berbagai hewan mengambang di punggung tangannya.
Dengan tenang mengambil busur itu dengan tangan kirinya saat 5 cincin berbeda berwarna kuning, ungu, ungu, hitam, dan hitam keluar dari punggung pria itu.
Tidak jauh darinya terlihat seorang wanita muda cantik berumur 17tahun. Gadis dengan wajah definisi kecantikan barat dengan rambut hitam panjang.
Wanita itu mendekat dan bertanya dengan khawatir: "Kakak felix, bagaimana keadaanmu, apa kau baik-baik saja?"
"tidak apa-apa Andrea, aku merasa kekuatanku meningkat drastis " Dia menjawab sambil mengepalkan tangannya.
"enn, kalau gitu ayo Kembali kedesa sebelum binatang roh berkumpul" andrea berkata dengan lembut.
"oke ayo Kembali kedesa" balasnya, lalu berbalik
Bagian 2
Dijalan dekat desa.
Saat berjalan berdampingan di dekat desa, andrea berfikir dengan sedih: "kakak felix sekarang adalah raja roh dan dengan kekuatannya tidak masalah pergi dari desa, dan keluar dari stardou forest"
Dia ingin bertanya pada felix, tapi takut akan jawabannya.
Setelah ragu-ragu, dia hanya bisa menekan pikirannya dalam hatinya.
Tapi sungguh sulit….
Setelah beberapa menit berfikir bahwa akan berpisah dengan felix, andrea menggigit bibirnya lalu sedikit menoleh untuk melihat felix disampingnya, suaranya lembut berkata: "Kakak felix, bisakah aku bertanya ?"
Felix mengangguk dan bertanya: "andrea, ada apa?"
Andrea menundukan kepalanya dan berkata: "kakak, para tetua di desa pernah mengatakan kau bisa pergi dari desa setelah menjadi raja roh, jadi apakah kamu juga akan pergi?"
Mendengar apa yang dikatakan andrea, felix menoleh untuk melihat andrea dan melihat pikirannya, lalu berkata sambil tersenyum: "tentu saja, mendengar cerita para tetua yang Kembali dari luar, aku bahkan tak sabar untuk pergi keluar"
"…" Mendengar jawaban ini, hati andrea menegang sesaat dan memutuskan untuk terus bertanya:
"benarkah? Kalau begitu kapan kamu akan berangkat?"
"tentu saja setelah Kembali kedesa dan bersiap beberapa hari, aku memutuskan untuk langsung berangkat" dia menjawab dengan nada bersemangat disamar sambil tersenyum.
"apa??" andrea merasakan sakit dan sedih sekilas oleh jawabannya lalu menoleh hanya untuk melihat senyum menggodanya dan tau kalau dia tertipu.
"ah bajingan, brengsek, sial" tersipu dan menggeram sambil memukuli dada felix.
"pffftt, lagipula kenapa kau memiliki pikiran bengkok, ayo cepat Kembali" Felix menjentikan jarinya ke jidad andrea sambil tertawa, lalu dengan cepat menarik tangannya sambil berjalan kedepan tanpa memberi dia kesempatan membalas.
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.
Like it ? Add to library!