Bab 259
Juna meraih lembaran kertas yang ada di meja, lalu diberikannya kepada Papa. Dengan kesal, Papa menerima lembaran itu. Namun wajah Papa berubah menjadi merah padam. "Pa, bagaimana mungkin?" Mama berucap dengan nada panik saat ikut melihat lembaran yang diberikan oleh Juna. Sesekali Mama menggoyangkan lengan Papa saat beliau tak menjawab pertanyaan Mama.
Dengan kuat Papa meremas lembaran kertas itu hingga membentuk seperti bola lalu melemparnya tepat mengenai wajah Juna. Lelaki itu hanya tersenyum sinis. "Sudah membacanya kan? Sekarang kalian pergi!" Juna berteriak dengan telunjuk mengarah ke arah pintu.
Bugh!
Satu pukulan tiba-tiba dilayangkan ke wajah Juna. Papa terlihat begitu murka.
"Berani sekali anda memukulku?" Kedua bola mata Juna melotot sempurna. Padangan kedua lelaki beda generasi itu saling beradu.
"Kembalikan perusahaan milikku! Kau tak bisa seenaknya mencuri milik orang lain!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com