"William Cole!"
Tepat sebelum William Cole kehilangan kesadaran, dia mendengar seruan ketakutan Ruth Dawn.
Kemudian semuanya menjadi gelap, dan dia benar-benar pingsan.
Nyonya Cole berjalan mendekat dan duduk di lantai, terdistorsi dan bingung, dengan air mata terus menerus mengalir di matanya. Ruth Dawn duduk terpaku di dekatnya, seolah-olah tidak dapat mendengar suara teriakan di sekitarnya seakan telinganya kehilangan kemampuan untuk menangkap suara.
Dunia menjadi sunyi, dan kedua wanita itu hanya dapat dengan bingung menatap William yang tergeletak di tanah.
Dan tangan kirinya. Lima jari di bagian depan cacat karena terpaksa menusuk ke dinding, dan seluruh lengan bawahnya sobek terbuka. Satu tendon lenyap sepenuhnya, hanya meninggalkan tendon lain terpapar di udara. Daging dan darah di tangannya menjadi buram.
"Apa yang kamu tunggu? Selamatkan dia!"
Tongkat nenek tua itu terus mengetuk lantai.
Kerumunan orang dalam kekacauan, frantik memanggil dokter.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com