Ling Mo Han menurunkan pandangannya sambil menyeruput anggur. Suaranya terdengar santai.
"Karena kamu berhasil keluar hidup-hidup dari Istana Neraka, Tuan Neraka sepertinya tidak memperlakukanmu dengan buruk."
Feng Jiu meliriknya. Dia melihat jenggot lebat menutupi sebagian wajahnya. Dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tanpa sadar, dia menatap wajah Ling Mo Han dengan serius.
Ketika dia melihat alis dan mata yang terlihat akrab itu, jantung Feng Jiu tiba-tiba berdebar. Senyumannya membeku. Namun, nada suaranya masih terdengar malas dan agak penasaran. Dia bertanya.
"Paman, berapa umurmu sebenarnya? Apakah kamu tidak merasa gerah ketika menumbuhkan jenggot selebat itu?"
Ling Mo Han mendongak. Dia menatap Feng Jiu dan menjawab.
"Aku sudah terbiasa."
"Oh! Jadi kamu sudah terbiasa!"
Feng Jiu tertawa. Kemudian dia mengisi cangkir Ling Mo Han sambil berkata.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com