webnovel

Membungkuk di Hadapan Nyonya

Éditeur: Wave Literature

"Kami masih punya uang untuk makan. Pak tua, katakan padaku, bagaimana kami bisa pergi ke Paviliun Wangi?" Duan Ye bertanya pada pria tua itu sambil tersenyum. Dia tahu bahwa Feng Jiu adalah pemilih makanan dan menyukai makanan lezat. Karena dia ingin duduk dan beristirahat di tempat ini, maka pergi ke tempat yang bagus adalah suatu keharusan.

"Itu tidak jauh. Jalan lurus saja dan belok kiri. Setelah berjalan kaki singkat, kalian akan sampai di sana." Pria tua itu menunjuk ke sebuah arah.

"Terimakasih banyak." Duan Ye berterima kasih padanya, lalu dia memberi tahu Feng Jiu. "Ayo pergi ke Paviliun Wangi!"

"Baik." Feng Jiu menjawab. Mereka pun berjalan lurus ke depan dan berbelok ke kiri di tikungan. Setelah berjalan sebentar, dia melihat tanda di atas kedai teh dari sudut matanya kemudian tersenyum.

"Pergilah ke Paviliun Wangi lebih dulu dan tunggu aku di sana. Aku akan segera ke sana." Feng Jiu memberi isyarat padanya untuk pergi duluan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com