"Senior, kemarilah dan bersihkan lukanya." Feng Jiu berbicara tanpa mendongak.
"Uh... oh."
Pria tua itu tersadar dari perasaan keterkejutan. Ketika dia melihat luka yang panjang di tubuh pasien, hatinya merasa sakit jadi dia hanya bisa datang untuk membantu Feng Jiu. Setiap kali darah menyembur keluar, dia akan menyeka darah dengan kain bersih di antara tang agar tidak menghambat penglihatannya selama operasi.
Orang-orang di sekitar merasa tegang dan dahi mereka berkeringat sedangkan Feng Jiu terlihat lebih tenang. Feng Jiu mengenakan topeng dan menggunakan pisau dengan hati-hati. Ketika dia mendeteksi lokasi pecahan di luka, dia mulai mengeluarkannya sedikit demi sedikit.
Mereka menghela nafas lega setelah mereka melihat pecahan itu dikeluarkan. Mereka tidak tahu bahwa anak ini memiliki keterampilan yang hebat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com