Ketika mereka sampai di aula, mereka melihat seorang pemuda yang berjubah merah. Mata mereka berbinar setelah menyadari bahwa pemuda itu memang sangat tampan. Mereka masuk ke aula tanpa mengedipkan mata dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Pemuda itu sedang duduk kursi di sisi kiri aula. Jubah merahnya terlihat menyilaukan seperti api. Penampilannya tampan tapi terkesan unik. Meskipun energinya tidak dalam, tapi ada aura Martial Master pada tubuhnya.. Pemuda yang punya tingkat kultivasi Martial Master pasti adalah anak dari keluarga yang berkuasa.
Mereka mengamati pemuda itu. Dia tidak duduk dengan posisi yang tegas seperti bangsawan, namun dia justru duduk sambil menyilangkan kedua kakinya. Kemalasannya membuat dia memancarkan aura kebebasan dan acuh tak acuh, tapi juga agak nakal dan tidak terkendali.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com