webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Perjalanan Menuju Gedung Kuning

=Sam POV=

Aku bergegas dengan seluruh perlengkapan bertarung di tubuhku. Pakaian tebal lengkap dengan tudungnya telah ku kenakan, tak lupa busur beserta anak panah yang diberikan oleh paman Laksa kupasangkan pada punggungku.

Aku mampu menggunakan pedang, hanya saja aku merasa jauh lebih baik jika memakai panah karena kondisi lenganku masih cukup lemah. Fine telah memberikan banyak ramuan pada luka di seluruh tubuhku untuk mengurangi rasa sakit saat berjalan jauh. Dia juga telah membekali ramuan herbal itu untuk ku kenakan saat ramuan di tubuhku telah kering.

"Berhati-hatilah, sebisa mungkin hindari pertarungan. Tubuhmu masih sangat lemah," ujar Fine yang membantu membenarkan pakaian tebal yang ku kenakan.

"Kamu, jaga dia dengan baik!" Fine memasangkan ikat kepala pada Elvano.

Pria berambut coklat terang itu sedikit mengerucutkan bibir tanda tak suka. Seraya mendengkus kasar, dia bergumam tak jelas hingga mendapatkan pukulan pelan dari Fine di bahunya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com