webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Membawa Perdamaian

=Ami POV=

Aku mendengar ada suara langkah kaki yang menuju ruangan penjara kami. Langkahnya cepat dan tidak mantap, kurasa itu adalah pelayan tetapi kenapa sangat terburu?

Aku menghitung hingga lima belas akhirnya sosok itu muncul, membuatku dan Laya memandanginya dengan seksama dan nyaris tak bereaksi.

Perempuan itu memiliki tatapan mata yang sangat tajam, hidungnya mancung dengan mata yang agak sipit. Dia cantik. Gaun putih yang ia kenakan juga aksesoris cantik membuatnya semakin menawan. Bibirnya merekah, namun dia nampak sedang tidak ingin tersenyum sedikitpun. Kurasa dia ingin memaki kami, melampiaskan kemarahannya atas kematian suaminya.

"Levi?" ujarku dan Laya yang nyaris bersamaan.

Perempuan itu memandangiku dan Laya secara bergantian. Langkahnya menjadi semakin cepat ke arahku hingga akhirnya dia berhasil meraih pakaian bagian kerah dan menarikku hingga wajahku terbentur jeruji. Ini sakit! Pekikku dalam hati.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com