webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Hanya Omong Kosong

=Author POV=

Melewati banyak blok pemukiman warga, pasar, juga perkebunan. Tanpa disadari, Laya sudah sangat jauh pergi dari rumah. Dia masih sambil menggerutu karena tak kunjung bertemu dengan pria yang sedang dicarinya.

"Dia terluka, agak pincang, tidak mungkin dia dapat pergi dengan cepat," gumamnya. Kali ini dia membawa pisau yang sebelumnya menciderai bahunya. Dia akan menggunakan benda itu sebagai senjatanya.

Laya terus melanjutkan langkahnya, entah kemana dia akan menuju. Dia hanya ingin menemukan pria itu agar kakaknya tidak lagi marah. Dia juga semat berpikir kalau pria itu dapat membantunya, hanya saja kesal jika dia harus kembali berbual di saat Laya dan Ami sedang ingin mempercayainya.

Laya melihat dari kejauhan, di rumah kosong nampak Jarel yang sedang duduk dengan memandangi sesuatu di tangannya. Nampak berkilau. Hal itu membuat Laya semakin penasaran, segera dihampirinya.

"Hey pembual! Kakakku ingin menemuimu!" teriaknya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com