Daniel menelan ludahnya dengan enggan. Lalu mencoba untuk membenarkan ucapannya. Namun ketika mendadak kebingungan merasukinya.
Daniel kemudian bertanya dengan sopan.
"Lalu saya harus memanggilnya apa, Tuan? Haikal saja? atau pria itu?" ucap Daniel yang ingin meminta kepastian sebelum dirinya akan dikoreksi kembali.
Bryan sudah membalasnya dengan tatapan malas.
"Terserah kau. Bukankah ucapan itu berasal dari mulutmu? Kenapa kau harus meminta izin dariku? Dan kenapa kau harus meminta persetujuan dariku?"
Daniel sudah hampir saja tertawa terbahak-bahak dengan tatapan garing.
Memangnya siapa yang tadinya protes? Dan siapa yang tadinya tidak ingin dia menyebut nama pria itu dengan sebutan 'Tuan'?
Daniel kemudian tersenyum kembali dengan ramah yang dia paksakan tetap bertahan di wajahnya. Hingga menegur dengan berani tanpa peduli pada statusnya yang berada di bawah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com