Saya merasa sangat panas, dan handuk di tangan Sang Qi pasti terasa sejuk di kulit.
Tapi saya keras kepala menahan godaan itu.
"Jangan..." Saya bersikeras menolak.
"Bagian mana dari tubuhmu yang belum saya lihat?"
"Sepertinya bukan perkataan yang seharusnya diucapkan oleh paman muda kepada iparnya..."
"Cukup omong kosong." Dia bermaksud melepas selimutku, "Kalau kita tidak menurunkan suhu badanmu, kamu akan terbakar."
Saya memang merasa mengerikan, seolah-olah ada api berkobar di dalam, membakar keluar. Kalau berlanjut, saya akan terbakar di luar dan empuk di dalam, siap dimakan dengan taburan jintan.
Jari-jari Sang Qi yang ramping sudah mencubit kancing bajuku.
Saya menangkap tangannya: "Apakah semua perawat di rumah sakit sudah mati, tinggal kamu sendiri?"
"Hanya ada beberapa perawat yang bertugas, dan saya mendengar mereka semua pergi membantu seorang wanita yang mengalami perdarahan setelah melahirkan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com