webnovel

Dibalik Kegelapan yang Mencekam

Seluruh cerita berasal dari imajinasi penulis. Tidak boleh mengcopy, menjiplak ataupun melakukan perbuatan tercela lainya yang dapat merugikan penulis. Terdapat beberapa adegan kekerasan dan berdarah. Harap bijak dalam membaca. Cover by Canva. *** Sinopsis Bau amis tercium mengelilingi tempat itu. Laki-laki, orang tua, bahkan anak-anak yang tidak berdosa tergeletak tak begerak dengan suhu tubuh yang sudah mendingin. Seorang lelaki berdiri dengan acuh di sekitar tempat mayat-mayat itu berserakan. Memegang pedang yang masih berlumuran darah, Ia menuju suatu tempat yang tidak terkena setetespun noda merah yang menghiasi sekelilingnya. Dirinya berlutut untuk membelai pipi pucat seorang gadis yang terlindung di balik perisai yang Ia ciptakan. Melepaskan kain hitam berkibar yang Ia kenakan dan dengan lembut menyampirkan jubah yang telah ternoda kehangatanya itu kepada sang gadis. "Kau lihat." "Mereka mati karena dirimu." "Seharusnya kau tidak pernah kabur dariku." "Ayo kembali Rosalia." bisik pemuda itu lirih diantara hembusan angin malam yang mencekat.

Renza_Lo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
101 Chs

Kedatangan Utusan Kerajaan Werewolf

"Yang memiliki bulu berwarna putih dengan corak abu-abu itu bernama Greyda. Ini pertama kalinya kakak bertemu dengan Greyda." Johan mengenalkan kucingnya yang ketiga kepada Rose.

Mereka kini tengah berada di ruang tamu kamar sang peri. Ruangan luas itu memiliki meja berbentuk lingkaran yang transparan. Sofa hitam yang melengkapinya mempunyai sandaran tinggi. Permadani merah dengan corak bunga abstrak mengelilingi tempat pemilik ruangan dan tamunya duduk. Ketiga kucing milik Johan dijejerkan di salah satu sofa panjang.

"Hai Greyda." Rose membelai kepala kucing yang lebih kecil dari dua teman lainya.

Kucing itu sangat pendiam. Mungkin karena masih kecil, dia takut kepada hal-hal yang belum pernah Ia temui. Kucing itu bahkan tidak mau turun dari pelukan pemiliknya. Si vampir harus membujuk, membelai dan menenangkan kucing kecil itu sebelum dia mau diletakan di sofa seperti yang lain.

"Jadi yang tertua adalah Blacky." Rose berkata kepada Johan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com