Ada rasa bergetar ketika melihat sawah Mbah buyut dan membahas tentang sosok Siluman Ular itu. Aku tidak tahu apakah ini rasa dari adanya energi mereka, atau hanya perasaanku saja. Aku mulai banyak diam dan menatap kosong ke depan, tapi Reno langsung sigap. Ia beralih duduk disampingku dan membuatku untuk terus fokus, jangan sampai aku blank gara-gara cerita dari Mbah Sakinah.
"Mbah juga pernah melihat ular itu satu kali, tapi Mbah tidak bisa membedakan mana yang bagian kepala dan mana yang bagian ekor. Mbah melihat ular itu sedang diam di semak-semak, cuma yang Mbah ingat, sisik ular itu berwarna hitam dan memiliki cocar emas di tepian setiap sisiknya"
Aku bisa terbayang dengan jelas bentuk ular itu, seketika gambaran wujud ular terpampang dimataku.
"Tapi ular itu tidak menggigit kan Mbah?" tanya Dika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com