Dika mulai mengusapkan air ke wajah Angga dan mencoba untuk membangunkannya, tapi sepertinya kondisi Angga masih sangat lemah.
"Nimas, dia tidak mau bangun. Bagaimana ini, sebenarnya kau apakan dia sampai dia tepar seperti ini?" Dika terlihat panik.
"Kau lihat sendiri kan tadi aku ngapain dia? Tidak apa-apa nanti juga sadar sendiri, biarkan dia pulih dulu tenaganya" ucapku kemudian menangguk air minum.
"Memang sudah biasa Angga kerasukan seperti itu, tapi aku juga belum pernah melihat Angga setepar ini sebelumnya. Biasanya paling lemas saja, tapi kali ini dia benar-benar pingsan" ucap Dika sambil menusuk-nusuk jari telunjuknya ke pipi Angga.
Dasar, sempat-sempatnya dia bersikap seperti itu. Perlahan Angga mulai sadar, ia mencoba membuka mata dan mengangkat kepalanya pelan. "Aargh..." rintih ya sambil memegangi kepalanya.
Rangga melihat Dika kemudian melihatku, dia bingung kenapa dirinya bisa ketiduran padahal tadi sedang ngobrol serius.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com