Laki-laki yang bersamaan Nia juga merasa bingung, pria itu memegang lengan Nia mencoba untuk mengalihkan Nia supaya tidak bertatapan dengan Man. Sedangkan keduanya sedang meluapkan perasaan satu sama lain, Man menatapnya hampa sedangkan di sisi lain ia menatap dengan rasa kecemasan dan takut karena dia sudah kepergok berkencan dengan pria lain.
"Nia, siapa dia?" ucap kekasih Nia sambil melihat ke arahku dan Man.
Tetapi Nia tidak bisa menjawab, mungkin dia takut jika kedoknya terbuka. aku mulai gemas dengan tingkah laki-laki itu, dia mulai menarik untuk pergi dari hadapan Man.
"Biar aku bantu jawab, orang yang ada di samping adalah kekasihnya Nia" ucapku menatap pria itu tajam.
"Omong kosong!" ucapnya menatapku marah.
"Jadi Ini sebabnya, karena dia kau selalu menolakku jika aku ajak kamu berkencan?" Man mulai berbicara kepada Nia.
Sedangkan Ia hanya gelagapan sambil menatapku, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Man.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com