Aku yakin tidak salah lihat karena jelas-jelas kucing itu berdiri menatapku, saking penasarannya aku meluangkan waktu untuk mencari si kucing, namun meskipun aku sudah menggeser barang, memeriksa setiap kolong dan celah tetap saja tidak menemukan kucing tadi. Aku menyerah, lebih baik kembali ke ruangan utama meski masih bertanya tadi itu kucing beneran atau jadi-jadian?
"Nimas kamu kenapa lagi?" tanya mama sambil mengamati raut wajahku.
"Hmm... Ga papa kok Ma, ini makanannya sudah jadi. Nanti habis nyuapin Nimas mau siap-siap ya Ma"
Mama terdiam menatapku, aku tau dia sedih karena kita akan berpisah. "Iya. Kemarin Mama sudah ijin ke encik buat antar kamu ke terminal"
Aku mengangguk. "Makasih ya Ma" Ucapku, mama mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com