Dari cerita pakde makhluk itu selalu muncul di sore hari, kejadian Dika ini juga sore hari. Dika terluka seperti ini menjadi tamparan keras untuk pakde, ia berfikir keras bagaimana caranya untuk menghimbau warga supaya lebih berhati-hati. Namun pakde harus memikirkan cara dan kata-kata yang tepat supaya warga mengerti dengan maksud yang ia sampaikan.
Mungkin untuk malam ini Dika akan menginap dirumah Widya, ia tidak mau pulang dalam keadaan yang terluka. Takutnya nanti ibunya syok melihat Dika seperti ini, sedangkan aku dan Reno berpamitan pulang setelah mengobati Dika. Sepanjang perjalanan menuju rumah, aku masih kepikiran dan terbayang sosok rambut itu.
"Apa makhluk itu wujudnya hanya berupa ranmbut saja? Bahkan tangan dan kakinya sama sekali tidak terlihat. Makhluk yang aneh" pikirku.
Sampai dirumah aku langsung membersihkan diri, mengganti semua baju. Lalu aku duduk dikamar berkumpul dengan Mbah Putri dan adik-adikku.
"Tadi kau pergi ke sawah Widya?" tanya Mbah Putri"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com