webnovel

Wanita yang berkuasa

Beberapa menit pasukan putih telah masuk keruangan dan membawa angga kedalam ambulans, rudi menyeret ku keluar.

"masuk" teriaknya, tanpa perlawanan kulakukan dan duduk disamping tubuh angga, para dokter sibuk menghentikan pendarahan yang keluar dari lengan dan punggung angga yang robek karena pecahan kaca.

Semua yang hadir berdiri dengan gelisah menunggu didepan kamar operasi, andini bersandar didinding sudut ruangan dengan tertunduk wajah yang pucat dan tubuh gemetaran, tak mampu melihat kearah orang orang yang menatapnya dengan marah seperti ingin menguliti tubuhnya.

"prakkkkkkk" bunyi keras dari tamparan yang mengenai pipinya. dari sudut bibirnya mengalir darah segar, tubuhnya bergetar rasa takut langsung menyambar jiwanya, Melihat seorang wanita dengan pakaian yang mewah wajah yang cantik walaupun ada beberapa keriput dipipinya dengan penuh kemarahan berdiri didepanku.

"kau gadis yang membuat anak ku sampai masuk rumah sakit" suaranya keras penuh kemarahan

aku tak sanggup menatapnya hanya tertunduk " sa...sa...saya tidak bermaksud tante" suara andini bergetar menahan rasa takut dan sakit dipipinya, ia tau siapa yang ada didepannya ibu angga. Angga irawan anak satu satunya dari pengusaha terbesar yang memiliki pengaruh di kota ini, ia anak manja, brutal, suka berfoya foya, main wanita walaupun masih duduk di kelas XII, laki laki yang menakutkan

Andini merasa sakit dikepalanya rambut yang terurai sepinggang dijambak sekuat kuatnya dan tubuhnya didorong kelantai, kaki yang indah dengan menggunakan sepatu hak tinggi menginjak tangannya, andini terpekik ia rasakan tubuhnya terkulai lemah

bunyi pintu yang digeser menyelamatkan andini dari amukan ibu angga, seorang dokter keluar dari ruang operasi ibu angga berlari kecil kearah dokter

"bagaimana anak saya dok"

"jangan khawatir nyonya, angga sudah selesai dioperasi pecahan kaca tidak mengenai organ vital tubuhnya hanya merobek dagingnya saja, kami sedikit kewalahan membersihkan serpihan kaca kecil yang tertinggal ditubuhnya, tidak lama lagi pasien akan sadar, kita akan pindahkan kekamar perawatan" jelas dokter atas situasi yang dihadapi angga.

Andini bersimpuh dalam ruangan yang besar dengan tatanan ruangan yang bersih, disudut kamar terdapat bunga yang berwarna kuning mengeluarkan harum semerbak, kamar VVIP rumah sakit ini seperti hotel yang bergengsi, ya ia orang terkaya di kota ini semua yang ia inginkan dapat dibeli dengan uang yang mereka miliki. namun suasana yang mencekam terasa memenuhi setiap sudut ruangan wajah yang penuh amarah berdiri didepan andini

"hmmmmmmm...." desah ibu angga terdengar menakutkan

"rudi, apa yang terjadi" suara itu memecah keheningan yang ada, rudi yang ada didekat tempat tidur angga berjalan kearah ibu angga

"kami sedang merayakan ulang tahun ku, tan" rudi berhenti sejenak

"kami yang asyik berpesta dikejutkan dengan bunyi keras. aku hanya bisa melihat angga bersimbah darah di depan andini, maafkan aku tante" rudi mengakhiri kalimatnya dengan tertunduk

"hmmmmmmm" suara berat dan sangat berwibawa itu kembali terdengar

seorang pria masuk keruangan itu dengan pakaian yang rapi dan membawa map biru, ia mendekati ibu angga dan menyerahkan map biru yang dipegangnya " ini yang nyonya minta",

"keluarlah" pria rapi itu menunduk dengan rasa hormat dan melangkah keluar dari ruangan

"andini, yatim piatu, anak yang dibiayai oleh perusahaan irawan kusuma, sang juara, sudah mengikuti ujian akhir dengan hasil sempurna, luar biasa" senyum sinis ibu angga setelah membaca fail yang ia pegang

kemudian ia menatap andini sambil duduk dikursi dengan elegannya seperti seorang ratu

" jelaskan kepada ku apa yang terjadi" suara ibu angga mengisi ruangan kamar rumah sakit dengan tatapan tajam kearah andini, andini mengangkat kepalanya namun tertunduk kembali

"a... a....ku" suaranya tak mampu ia keluarkan

"jelaskan" suara itu kembali terdengar tanpa melihat kearahnya, ibu angga tetap menatap fail yang ia pegang

"angga..... angga, dia..." suara andini terhenti

"apa yang dilakukan anak ku" suara itu tidak terlalu keras seperti awal tadi, andini dengan menahan rasa takut dan sakit dipipinya, hanya dapat menitikkan air mata

"bicaralah" suara itu kembali terdengar

"angga...angga.... melecehkan ku"

"hahahaha.." suara tawa yang mengejutkan seluruh ruangan, ia jongkok didepan andini dan mengangkat wajah andini, menyentuh wajah andini mulai dari hidung, mata dan bibirnya

"maksud mu, anakku menyukai wajah seperti mu, hahahahahha" kembali ibu angga tertawa, namun tawa itu menghilang, tatapan sinis ibu angga menatap andini yang masih memegang wajah andini

"pabila anakku menyukai tubuh mu, kau harus memberikannya tanpa boleh menolak" andini ngeri melihat tatapan ibu angga yang kemudian melepaskan wajah andini dengan kasar

"kau tau seluruh hidup mu dibiayai oleh milik anak ku, bukan cuma tubuhmu, nyawamupun miliknya".

Andini adalah anak yatim piatu yang dipelihara oleh perusahaan irawan kusuma ayah angga irawan, seluruh hidupnya dari kecil sampai sekarang, hidup dengan uang perusahaan irawan kusuma, tapi bukan ia harus mengikuti kehendak jahat angga, andini hanya dapat menundukkan kepala dengan menahan isak tangisnya agar tidak keluar dari mulutnya. beberapa titik air mata jatuh kepangkuannya

Rudi yang dari tadi menatapnya "apa yang harus saya lakukan tante, apa saya bawa saja kekantor polisi", ibu angga menatap Rudi lalu tersenyum

"tidak perlu biarkan dia disini"

"tapi tan.." belum selesai rudi berkata, ibu angga menyelanya

"akan ku penuhi keinginan anak ku terlebih dahulu" jawab ibu angga dengan senyum sinisnya

"jangan pernah beri makan dan minum ia, sebelum angga siuman" sambil menunjuk kearah andini, kemudian ibu angga melangkah kearah tempat tidur dimana angga sedang terbaring. mencium kening anaknya kemudian menggengam tangannya

"sayang... cepat bangun... mama ada disini.. mama siapkan hadiah untukmu, ayo bangun sayang" kembali mama angga mencium jari jari tangan anaknya.