"Jaga sikapmu kepada seorang wanita!" ujar tegasnya, yang tidak lain dan bukan adalah Hendardji.
"Ya! Siapa kau? Ada urusan apa kau denganku? Urusanku adalah dengan wanita sombong itu!" hardik pemuda itu pada Hendar.
"Menyingkir kau, tuan!" bentaknya kembali.
Hendar tentu tidak gentar hanya dengan gertakan kecil itu saja. Tangan pria itu terus digenggamnya. Hendar tidak akan membiarkan satu inci pun pria itu menyentuh Baby.
"Langkahi dulu mayatku, baru kau bisa menyentuh wanita ini!" tantang Hendar secara jantan.
Bukan tidak langsung ini tantangan bagi pemuda pemuas tersebut.
"Baik. Jangan salahkan, jika nantinya kau akan menyesal, tuan!" terima pemuda tersebut.
Terlalu dini untuk percaya diri. Hendar masih tenang-tenang saja. Dia tipe pria pendiam, tetapi ada sosok lain dari diamnya itu.
Kedua pria jantan ini memilih tempat untuk duel satu lawan satu. Tentu tidak di dalam klub. Hendar menentukan tempatnya, lalu disetujui oleh pemuda tersebut.
"Hendar," tahan Baby cemas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com