webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
1613 Chs

Mengajak Anak Cosmo Bersenang-Senang Juga

Fruit 761: Mengajak Anak Cosmo Bersenang-Senang Juga

Myren melambaikan tangan ke rombongan Andrea. "Ternyata beneran di sini yah kalian," katanya ketika sudah di depan sang adik. 

"Lah, Kak Myren kok tau kami di sini?" Andrea terheran akan pertemuan kebetulan ini. Berapa kemungkinan mereka bisa bertemu di tempat ini jika menilik luasnya Tokyo? Mungkin satu banding sejuta tempat di Prefektur ini.

"Ya ini, nih! Voi yang ngomong kalo kalian lagi ke Tokyo Dome City." Myren menunjuk ke putrinya yang tersenyum. 

"Gavin yang kasi tau, Aunty." Voindra menyahut. 

Jadi, bukan kebetulan tapi memang sudah direncanakan. 

"Dia tadi heboh waktu tau dari Gavin kalo kalian mo ke sini. Dia ampe maksa-maksa harus ikut, pokoknya ikut, gitu katanya." Myren melirik Voindra. "Dasar bucin."

Voindra kerucutkan bibirnya ke sang ibu. "Ihh … Mama apaan, sih?" Pipinya bersemu merah samar karena ledekan dari Myren. 

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com