webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
1613 Chs

Kemasukan Roh

Fruit 1395: Kemasukan Roh

Tugas kebajikan yang dijalani Zivena untuk menambah cairan keemasan yang mengisi bola kristal dari malaikat baru usai di sebuah rumah sakit.

"Zi, emangnya kamu udah ngapain aja sampai bisa membuat para pelaku perundungan Mai bisa dihukum?" tanya Gavin sembari mereka melayang terbang. Dia menggunakan bahasa gaul seperti yang biasa dia lakukan ke Jovano.

"Hm … pokoknya ada." Zivena malas menjelaskan bahwa dia berakting seperti hantu mengerikan di film-film horor Asia. Ia tak mau ditertawakan Gavin karena itu. Padahal, belum tentu Gavin akan menertawakannya. Siapa tahu Gavin justru terkagum-kagum dengan metode cepat Zivena, kan? Tapi … yah, gadis itu memiliki pemikiran tersendiri.

"Ohh, gitu." Gavin tidak berani memaksa.

"Kau tak perlu tahu." Sayangnya, Zivena kurang suka memakai bahasa gaul dan tetap menggunakan kata baku. Mungkin beda jika itu dilakukan kakaknya, Jovano. 

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com