Sampai menjelang malam, Allice tak juga mengetuk kamarnya.
'Mungkin Mama sama Papa istirahat karena kelelahan,' ucap Claretta dalam hati.
Ia tak beranjak dari kamarnya. Ia lalu, berniat untuk kembali membuka buku penemuan-penemuan Alexander. Penasaran dengan penjelasan soal benda-benda lainnya.
Waktu sudah pukul setengah tujuh malam. Tapi, semburat kekuningan masih terlihat di langit yang mulai menghitam. Claretta mengambil buku yang ia sembunyikan di balik tumpukan baju, yang jarang dipakai.
Ia memang punya tempat khusus untuk baju-baju yang jarang dipakai. Kebanyakan berwarna terang. Claretta mengambil buku itu, lalu membawanya ke meja belajar. Jika membaca di tempat tidur pasti ketiduran lagi seperti tadi. Alamat enggak beres-beres bacanya.
Claretta membuka buku itu lembar demi lembar. Masih dua ratus halaman lagi menuju tamat.
"Ya ampun, rajin banget Alexander ini buat buku setebal ini," ucap Claretta pelan. Ia masih sibuk membaca buku itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com