webnovel

Mimpi di Padang Rumput

Herni segera menerimanya dan memberikannya pada Lina. Gadis itu meminumnya dan mengatur napasnya. Tangisnya juga masih tersisa.

"Tenang dulu, Lin. Tenangkan dulu diri lu," ucap Herni mencoba menenangkan gadis yang ada di hadapannya.

"Ja—jadi, Abah bangkrut, Mak. Tinggal sisa grosir depan rumah, sementara yang lain Abah kena tipu. Kemungkinan pernikahan saya sama Mas Matteo bakalan diundur, Mak," tutur Lina dengan sendu. Wajahnya begitu nelangsa. Seakan menghadapi masalah paling berat dalam hidupnya.

"Ya sudah, lu sabar aja, ya. Mau gimana lagi yang namanya musibah mau digimanain lagi. Kita juga enggak bisa bantu apa-apa. Lu kan, tahu sendiri kehidupan emak sama si Teo. Emak cuma dagang beginian di rumah. Matteo masih kuliah, jadi ya mau gimana lagi kalau soal harta kita enggak bisa bantu," tutu Herni yang merasa tak enak pada Lina.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com