webnovel

promise in the future

William mulai sembuh dari luka-lukanya yang mendalam berkat dukungan dan kehadiran Elara. Gadis itu selalu ada untuknya, mendengarkan keluh kesahnya, dan memberinya dukungan moral yang dia butuhkan. Seiring berjalannya waktu, William mulai merasa bahwa dia jatuh cinta pada Elara.

Namun, ketika William mengungkapkan perasaannya dan ingin menikahi Elara, dia ditolak dengan lembut oleh Elara. Alasan utamanya adalah karena William masih terlalu muda, baru berusia 13 tahun, dan Elara merasa bahwa mereka berdua perlu lebih banyak waktu untuk tumbuh dan berkembang sebelum memutuskan untuk menikah.

Meskipun kecewa, William mengerti dan menerima keputusan Elara. Dia berjanji untuk belajar lebih banyak dan menjadi pria yang lebih baik dalam lima tahun ke depan, dan kemudian akan kembali untuk melamar Elara. Janji ini memberikan William harapan dan motivasi baru untuk melanjutkan hidupnya dan menjadi lebih baik.

Dengan hati yang penuh harapan dan tekad yang kuat, William bersumpah untuk menjadi pria yang pantas bagi Elara. Meskipun masa depan mereka masih penuh ketidakpastian, William yakin bahwa cintanya pada Elara akan membawanya melalui segala rintangan. Dengan tekad yang bulat, William memulai perjalanan baru dalam hidupnya, siap untuk menghadapi masa depan yang menantang namun penuh harapan.

Setelah penolakan Elara terhadap lamaran William, orang tua William memutuskan untuk mengirimnya ke Akademi Sihir Euphoria untuk melanjutkan pendidikannya selama lima tahun. Awalnya, William menolak, merasa bahwa dia belum siap untuk meninggalkan Elara dan menghadapi tantangan baru di akademi.

Namun, setelah membaca buku-buku ajaib yang diberikan Elara, William mulai merasa antusias dengan ide tersebut. Buku-buku itu memberinya wawasan baru tentang sihir dan dunia luar, dan dia mulai melihat akademi sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, serta cara untuk menjadi pria yang lebih baik bagi Elara.

Dengan berat hati namun penuh semangat, William akhirnya setuju untuk pergi ke Akademi Sihir Euphoria. Dia yakin bahwa pengalaman di akademi ini akan membantunya menjadi lebih baik dan lebih siap untuk melamar Elara setelah lima tahun.

William memulai petualangan baru di Akademi Sihir Euphoria, dengan Elara tetap di hatinya sebagai motivasi dan tujuan akhirnya. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak tergoyahkan, William siap untuk menghadapi apa pun yang ada di depannya, termasuk tantangan akademis dan rasa rindu pada Elara. Dengan harapan yang tinggi dan impian yang besar, William memasuki fase baru dalam perjalanannya, siap untuk mengejar impian dan cintanya.

Di Akademi Sihir Euphoria, William bertemu dengan seorang gadis baru yang sangat cantik dan menarik. Gadis itu memiliki pesona yang kuat dan penampilan yang menawan, membuatnya menonjol di antara murid-murid lainnya. Di dalam pikiran William, dia merasa bahwa gadis itu sangat mirip dengan tipe wanita yang dia sukai di dunia sebelumnya.

Namun, di sisi lain, William juga merasa dilema. Dia ingin tetap setia terhadap Elara dan janjinya untuk menjadi pria yang lebih baik untuknya. Meskipun dia tertarik pada gadis baru itu, William tahu bahwa hatinya masih milik Elara dan dia harus tetap setia pada janjinya.

Pertemuan dengan gadis baru yang bernama Nami menghadirkan konflik internal bagi William. Dia harus memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menangani perasaannya dan apakah dia akan membiarkan godaan lama menghalangi kesetiaannya pada Elara. Dengan pertimbangan hati-hati, William berusaha menjaga hatinya tetap setia pada cintanya yang sejati.

William pun terpikir untuk melakukan sesuatu

Akhirnya dia memutuskan untuk mengisi surat untuk elara.

**Surat William kepada Elara:**

Kepada Elara yang kucintai,

Aku menulis surat ini dengan hati yang berat namun juga penuh dengan kejujuran. Sejak aku datang ke Akademi Sihir Euphoria, hidupku telah mengalami perubahan besar. Aku bertemu dengan seseorang yang telah membuat hatiku terbagi antara cinta yang ku miliki untukmu dan perasaan yang tumbuh untuknya.

Namanya Nami, seorang wanita yang cantik dan penuh pesona. Dia telah menjadi teman dekatku di akademi ini, dan bersama-sama kami telah mengalami banyak hal. Aku menyadari bahwa perasaanku untuknya telah tumbuh lebih dari sekadar persahabatan. Namun, hal ini tidak mengubah perasaanku terhadapmu, Elara. Aku masih mencintaimu dengan sepenuh hatiku dan tidak pernah berniat untuk melupakanmu.

Dalam dirimu, aku menemukan kebaikan, kehangatan, dan cinta yang tidak pernah ku temui sebelumnya. Aku ingin menjadi pria yang lebih baik untukmu, yang bisa memberikanmu segala yang kau inginkan dan layakkan. Namun, aku juga tidak bisa mengabaikan perasaanku terhadap Nami. Aku ingin membagi cintaku dengan kedua wanita yang aku cintai.

Oleh karena itu, aku memiliki ide gila. Aku ingin menikahi kalian berdua, Elara dan Nami. Aku percaya bahwa cinta yang kami miliki dapat membuat hubungan ini bekerja. Aku ingin membahagiakan kalian berdua, dan aku yakin bahwa dengan komitmen dan pengorbanan, kita bisa membuat hubungan ini menjadi indah dan harmonis.

Aku mengerti bahwa ini adalah permintaan yang sangat tidak konvensional dan mungkin sulit untuk diterima. Namun, aku berharap bahwa kalian bisa memahami perasaanku dan menerima keputusanku dengan lapang dada. Aku tidak ingin kehilangan cinta kalian berdua, dan aku berharap kita bisa menemukan cara untuk membuat ini berhasil.

Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut ketika aku kembali ke istana. Aku ingin membicarakan rencana ini lebih lanjut dengan kalian berdua. Terima kasih atas pengertian dan cinta kalian, Elara. Kalian berdua adalah segalanya bagiku, dan aku berharap kita bisa menjalani kehidupan yang bahagia bersama.

Dengan cinta dan rindu,

William Julius

---

**Reaksi Elara:**

Elara kaget dan bingung ketika menerima surat dari William. Awalnya, dia merasa terpukul dan tidak tahu bagaimana cara merespons. Namun, setelah berpikir dengan matang, Elara mulai memahami perasaan William dan mengerti bahwa cinta tidak selalu mengikat dalam batas-batas yang biasa.

Meskipun awalnya skeptis, Elara akhirnya menerima keputusan William dengan lapang dada. Dia percaya bahwa cinta mereka berdua dapat mengatasi segala rintangan, dan dia ingin William bahagia. Dengan hati terbuka, Elara bersedia untuk menjalani kehidupan yang berbeda dari yang dia bayangkan sebelumnya, asalkan dia bisa bersama dengan William.

Setelah surat itu dikirim, satu tahun berlalu. William telah berkembang pesat di Akademi Sihir Euphoria, menjadi mahir dalam penggunaan beberapa sihir tingkat tinggi. Nami tetap berada di sisinya sebagai teman dan pendamping setianya.

Hubungan William dengan Elara dan Nami menjadi lebih dekat. Mereka menjalani kehidupan yang harmonis bersama, saling mendukung dan memahami satu sama lain. William, dengan cintanya yang tulus, berusaha keras untuk membuat keduanya bahagia.

William dan Elara sering berbicara tentang masa depan mereka, dan meskipun awalnya ragu, Elara mulai melihat bahwa keputusan William untuk mencintai keduanya bukanlah hal yang salah. Dia merasa senang bisa bersama William dan Nami, dan dia merasa bahwa kebahagiaan mereka adalah yang terpenting.

Sementara itu, Nami juga merasa bahagia bisa bersama William dan Elara. Dia merasa bahwa dia telah menemukan keluarga baru dalam mereka berdua, dan cintanya terhadap William semakin tumbuh setiap hari.

Mereka bertiga menghadapi berbagai macam tantangan bersama, tetapi dengan cinta dan dukungan mereka satu sama lain, mereka berhasil melewatinya dengan baik. Kehidupan di menjadi lebih berwarna dengan kehadiran mereka, dan mereka semua berharap untuk masa depan yang penuh kebahagiaan bersama.

Seiring berjalannya waktu, William, Elara, dan Nami semakin berkembang menjadi pribadi yang lebih matang dan kuat. Mereka menjalani kehidupan yang penuh dengan petualangan, belajar, dan tumbuh bersama-sama di Akademi Sihir Euphoria.

William terus menunjukkan kemampuannya dalam sihir, menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya. Dia juga terus memperluas cintanya untuk Elara dan Nami, menjadikan hubungan mereka semakin erat dan kokoh.

Elara, setelah bergabung dengan mereka di akademi, menemukan tempatnya di antara William dan Nami. Dia membawa kebijaksanaan dan ketenangan bagi hubungan mereka, menjadi sosok yang sangat dicintai oleh keduanya.

Nami juga berkembang menjadi seorang penyihir yang hebat, dan cintanya pada William semakin dalam. Dia bersyukur telah menemukan keluarga baru dalam William dan Elara, dan dia berkomitmen untuk selalu menjadi pendukung dan teman setia bagi mereka berdua.

Ketiganya, bersama-sama, menghadapi berbagai macam rintangan dan tantangan, tetapi dengan cinta dan kekuatan mereka, mereka berhasil mengatasi semuanya. Mereka menemukan kebahagiaan dalam satu sama lain, dan bersama-sama, mereka membangun masa depan yang cerah dan penuh cinta.

............

Elara menyusul ke Akademi Sihir enam bulan setelah menerima surat dari William. Pada awalnya, Elara ragu-ragu untuk pergi karena merasa tidak yakin dengan perasaannya terhadap William. Namun, setelah berpikir panjang, dia memutuskan untuk pergi dan memberikan kesempatan pada hubungan mereka.

Setibanya di Akademi Sihir, Elara merasa sedikit canggung dan tidak nyaman. Dia merasa bahwa dia tidak sepenuhnya diterima oleh lingkungan baru itu. Namun, dia bertekad untuk tetap berada di sana dan memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk menemukan tempatnya.

Saat Elara bertemu dengan William dan Nami, dia merasa bahwa keputusannya untuk pergi ke akademi adalah langkah yang tepat. Dia merasa senang bisa bersama mereka dan mulai membangun hubungan yang lebih dekat dengan keduanya.

Selama enam bulan berikutnya, Elara menjalani kehidupan di Akademi Sihir, belajar sihir, dan tumbuh bersama William dan Nami. Dia merasa bahwa dia telah menemukan keluarga baru dalam mereka berdua, dan dia semakin yakin bahwa dia membuat keputusan yang benar dengan pergi ke akademi.

Ketika waktu berlalu, hubungan mereka bertiga semakin erat. Mereka saling mendukung dan memahami satu sama lain, dan bersama-sama, mereka menghadapi berbagai macam tantangan dan petualangan di akademi.)