Beberapa jam sebelumnya,
"Kenapa aku harus meninggalkan Agnes, sih tadi! Harusnya aku tetap di sana karena pria itu telah kembali!" Claudio merutuki kebodohannya dan kembali sambil membawa tas Agnes yang tertinggal di parkiran kampus.
Rasa cemas dan khawatir menggelayut di hati Claudio karena sikapnya yang egois. Dengan langkah cepat, Dio menghampiri Agnes yang khawatir akan dirinya. Namun takdir berkata lain! Apa yang dia pikirkan ternyata tak sesuai dengan kenyataannya.
Saat ini,
"A-apa!!! Pu-tus? Kau mengatakan kita putus?" Agnes mendongakkan kepalanya, melihat Claudio dengan wajah penuh kemarahan dan emosi.
"Ya! Kita putus!" Claudio meninggalkan Agnes yang masih terduduk bingung dan menyeloroh sembarang.
"A-apa yang barusan dia katakan, Tuan Bagas? Apa yang baru saja aku dengar? Apa … apa …."
"Nes, bangun. Kita duduk dulu, tenangkan pikiranmu," ajak Bagas.
"Ini semua karena Anda! Ini semua gara-gara Anda!" Teriak Agnes mendorong cukup kencang tubuh Bagas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com