Rasanya tubuh Fayez terasa kaku. Sudah lama dia tidak bermain basket seperti dulu. Saat ini, Fayez dan keempat teman-temannya yang lain sedang berduduk santai di pinggir lapangan sembari melihat beberapa anak kelas sepuluh bermain basket.
Bola mata Fayez bergerak, mengikuti bola yang dioper ke sana kemari oleh para pemain.
"Yez, menurut lo yang baka jadi bibit unggul, siapa?" Samudera membuka suara. Ia terlihat sudah lebih baik dari kemarin. Hatinya mulai ikhlas, tidak ingin mengusik kebahagiaan orang lain.
"Nggak tahu. Gue belum bisa liat potensi dari mereka," ucap Fayez tanpa menoleh. Dari sepuluh orang siswa yang tengah bertanding di lapangan, dia belum melihat siapa yang akan menjadi bibit unggul dan mengganti masa kejayaan tim basket SMA Pelita Jaya.
"Menurut gue yang rambutnya kayak Oppa-oppa Korea," celetuk Galang, membuat Samudera menoleh.
"Siapa? Yoongi?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com