Shelina menepuk kedua tangannya sambil tersenyum sinis. Ia telah berhasil membuat Dania dan kedua temannya menunggu lama dan harus menikmati nuansa sepi di dalam kamar mandi.
Gadis itu kembali ke tenda, untuk merapikan rambutnya yang masih terlihat berantakan.
"Shel, lo kenapa? Kayaknya lagi seneng banget," tanya Cheril sambil tersenyum.
"Gue emang lagi seneng. Kalian tahu, nggak? Gue tadi habis kasih hukuman sama Dania dan teman-temannya itu. Gue yakin, pasti mereka sekarang lagi ketakutan."
"Oh, ya? Emangnya lo lakuin apa sama mereka?"
"Gue tadi sengaja berlama-lama di kamar mandi, supaya mereka pegel tungguin gue. Dan ternyata dugaan gue bener, walaupun lama, tapi mereka masih mau nunggu gue."
"Jadi, sekarang mereka masih di dalam kamar mandi?" tanya Fuji menebak.
"Ya. Kalian pasti tahu, di sini nggak ada lampu kalau malam."
Ketiga gadis licik itu tersenyum puas. Shelina selalu memiliki rencana untuk membuat Dania dan teman-temannya menderita.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com