"Sayang, kamu main sendiri dulu ya? Aku mau menjawab telepon," ucap Aaroon lembut lalu menurunkan Dave dari pangkuannya dengan sangat pelan dan hati-hati.
Pria itu kemudian meraih benda berbentuk pipih miliknya yang sebelumnya ia letakkan di atas meja.
Melihat nama Erik yang tertera di layar ponselnya, Aaroon tidak menunda lebih lama lagi dan langsung mengangkatnya.
"Ada apa?" tanya Aaroon mendahului.
"Sebelumnya saya meminta maaf jika menganggu waktu Anda saat ini, Tuan," ucap Erik dari seberang.
"Ada apa? Katakan secara langsung, jangan berbasa-basi," balas Aaroon.
"Seseorang ingin bertemu dengan Nona Claire, Tuan," kata Erik.
Mendengar itu, kening Aaroon berkerut, "Siapa?"
"Devan, Tuan. Ceo dari D.A Corp," jawab Erik.
Sejenak, Aaroon mematung di tempat. Mengapa pria itu ingin bertemu dengan keponakannya?
"Dia sedang menunggu di luar gerbang, Tuan," tambah Erik lagi.
"Sejak kapan dia sampai?" tanya Aaroon ingin memastikan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com