webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
79 Chs

7.15 - Serbuan Udara

Untuk memastikan agar defender di Kastil Lagra tidak sempat mengambil nafas, Resimen Udara ke-53 diperintahkan untuk terbang dengan jarak 20 menit di belakang Resimen Udara ke-71. Karena itu, Brigadir Asai dan seluruh anggota Resimen Udara ke-53 tidak mengetahui dengan pasti bagaimana seluruh Rider dari Resimen Udara ke-71 bisa ditembak jatuh.

Awalnya, Brigadir Asai dan seluruh Rider dari Resimen Udara ke-53 mengira defender di Kastil Lagra menyalakan api unggun untuk menghasilkan asap yang akan mengganggu penglihatan para Rider. Mengingat api unggun yang mereka lihat berjarak beberapa kilometer dari tembok kastil, dan mengelilingi Kastil Lagra dengan pola yang sangat rapat.

Namun asumsi Brigadir Asai dan Rider dari Resimen Udara ke-53 seketika berubah begitu salah satu Rider memeriksa api unggun di kejauhan menggunakan teleskop.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com