webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
79 Chs

5.14 - Dua Tamu Kecil

Wisma Konseling, Kastil Magwurt

Pukul 1324, 18 Agustus 2025

"XO, terima kasih telah mengantar Seira dan Keira kemari tepat sebelum jam tidur siang mereka."

"Tidak masalah."

Jawab Vex pendek, dan ia baru akan pamit ketika Lan Yan'er berkata.

"XO, kita harus bicara. Jadi mohon tunggu sebentar sementara saya mengantar Seira dan Keira ke kamar mereka."

Vex tidak tahu harus berkata apa jadi ia hanya mengangguk kecil, sementara Seira dan Keira melambaikan tangan mereka sebelum pergi bersama Lan Yan'er.

Tidak lama berselang Lan Yan'er kembali sambil membawa dua cangkir teh dan langsung mengajak Vex masuk ke ruang kerjanya.

Lan Yan'er menatap Vex untuk sesaat sebelum berkata.

"XO, sepertinya ada yang mengganggu benak Anda?"

"Yeah, aku sedikit khawatir karena kau membiarkan dua anak bermain di taman sendirian. Namun aku tidak tahu apakah aku berhak untuk menegurmu atau tidak."

Lan Yan'er tersenyum kecil sebelum berkata.

"XO, saya sama sekali tidak keberatan ditegur jika ada hal yang Anda rasa butuh perhatian lebih. Namun saya tidak membiarkan Seira dan Keira pergi ke taman sendirian."

". . ."

"Kami baru pulang dari berbelanja saat Keira dan Seira melihat anjing di samping Anda dan bertanya apakah mereka boleh bermain dengan anjing tersebut. Karena hal tersebut adalah pertama kalinya mereka meminta sesuatu sejak mereka tinggal dengan saya, maka saya mengijinkannya."

". . ."

"Saya melihat dari jauh bagaimana Seira dan Keira menghampiri Anda, lalu dengan riang bermain bersama anjing Anda. Saya sungguh merasa lega saat mereka tergelak dengan begitu lepas, mengingat itu adalah tawa pertama mereka sejak Specialist Hebert dimakamkan."

"Specialist Hebert?"

Tanda tanya bermunculan di dahi Vex sementara Lan Yan'er tertegun untuk beberapa lama.

"XO, jangan katakan Anda tidak tahu kalau Seira dan Keira adalah anak dari Specialist Hebert."

"Aku benar-benar tidak tahu. Terlebih lagi mereka tampak seperti anak-anak pada umumnya saat bersamaku."

Lan Yan'er menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.

"Saya sendiri tidak tahu kenapa mereka begitu gembira saat bersama dengan Anda."

Untuk beberapa lama Vex termenung sebelum akhirnya ia berkata.

"Bolehkah aku tahu kenapa Seira dan Keira belum dipulangkan ke ibu mereka? Jika ada ganjalan mengenai personel security atau operational security dari IDG, aku bisa membantu mengurusnya."

Lan Yan'er kembali menghela nafas dalam-dalam, dan untuk sesaat kepedihan sempat terlintas dalam tatapannya.

"Seira dan Keira masih di sini bukan karena masalah opsec-persec, tapi karena dua bulan yang lalu ibu mereka meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, dan hingga saat ini saya masih belum tahu bagaimana cara menyampaikannya kepada Seira dan Keira kalau ibu mereka juga sudah pergi untuk selama-lamanya."

Keheningan menyelimuti setiap sudut ruangan hingga beberapa lama sebelum akhirnya Vex memberanikan diri bertanya.

"Bagaimana dengan opsi adopsi?"

"Specialist Peggy, Specialist Amber, rekan-rekan terdekat Specialist Hebert lainnya dan bahkan personel TF Amethyst yang sama sekali tidak mengenalnya sudah mengajukan diri untuk mengadopsi Seira dan Keira. Namun entah kenapa Seira dan Keira menutup hati mereka kepada siapapun yang mencoba mendekati mereka."

". . ."

"Setelah mengetahui ayah mereka gugur, Seira  dan Keira yang sebelumnya sangat periang mendadak berubah menjadi pendiam, dan mereka untuk pertama kalinya baru tertawa riang siang ini saat bermain dengan anjing Anda."

Vex mengangguk kecil sebelum berkata.

"Bagaimana denganmu Letnan, mereka tampaknya cukup dekat denganmu."

"Kedekatan kami lebih seperti guru dan siswa, sementara mereka butuh relasi yang lebih dalam. Mereka ada di usia dimana berbicara dengan orang-orang terdekat adalah hal yang krusial untuk pertumbuhan mereka secara mental dan emosional."

Vex pernah mendengar kalau meski bayi tidak memahami kata-kata yang diucapkan orang-orang di sekitarnya, orang tua tetap disarankan untuk berbicara dengan bayinya menggunakan bahasa yang lembut dan jangan pernah membiarkan mereka sampai merasa kesepian.

Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua, memberi mereka kesempatan seluas-luasnya untuk mengekspresikan diri mereka melalui percakapan atau interaksi lainnya juga tidak kalah penting.

Karena itu sangat mengkhawatirkan jika seorang anak sampai memilih menutup diri, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Setelah menghela nafas dalam-dalam untuk menenangkan kegugupan di hatinya, Vex lalu bertanya dengan suara agak bergetar.

"Bagaimana dengan diriku? Apakah ada kemungkinan aku bisa mengadopsi Seira dan Keira? Aku mungkin bukan ayah yang ideal, tapi setidaknya aku tahu bagaimana cara mengganti popok dan memandikan anak."

Lan Yan'er memandang Vex dengan ekspresi yang sulit dilukiskan sebelum berkata.

"XO, apakah Anda benar-benar tahu bagaimana cara mengganti popok?"

"Yeah, ada saatnya dimana aku membantu istriku mengganti popok anak kami."

*Fuiiitttt fiuuu. . . . .!*

Secara spontan Lan Yan'er bersiul layaknya preman yang mendapati ada cewek seksi lewat di hadapannya.

"XO, jika Anda lima tahun lebih muda aku pasti akan tergila-gila pada Anda."

Dengan kasual Vex berkata.

"Jangan bercanda dan segera jawab pertanyaanku."

Setelah berdehem kecil untuk membersihkan tenggorokannya, Lan Yan'er lalu berkata.

"Saya tidak bermaksud meragukan niat Anda, tapi saat ini opsi terbaik yang bisa Anda berikan adalah berinteraksi dengan Siera dan Keira sebanyak mungkin, lalu kita lihat apakah opsi adopsi feasible untuk Anda atau tidak."

"Dimengerti."

Jawab Vex dengan kalem tapi mantap.

- - - - -

Taman dan Area Jogging, Komplek Elemen QRF

Pukul 0910, 21 Agustus 2025

Selama tiga hari terakhir Vex menemani Seira dan Keira bermain di taman dengan Big Brown. Jadi hari ini ia berencana mengajak Seira dan Keira pergi ke Amethyst Teater di Magwurt Mall.

Seira dan Keira sangat menyukai Big Brown, jadi kemungkinan besar mereka juga akan menyukai Wildlife Dog Series yang akan diputar di Amethyst Teater mulai hari ini.

Sesaat setelah Seira dan Keira tiba, Vex segera menyambut mereka dengan senyum dari telinga ke telinga.

"Hari ini aku akan menonton Wildlife Series di Amethyst Teater. Apakah kalian mau ikut?"

Seira dan Keira tidak segera menjawab, keduanya sibuk memeriksa area di sekitar Vex sebelum bertanya.

"Lucan, dimana Brownie?"

"Aku meninggalkannya di rumah."

Keira yang sejak bertemu dengan Vex nyaris tidak pernah berkata sepatah katapun tiba-tiba menoleh ke arah Vex dan berkata dengan penuh harap.

"Lucan, bisakah kita mengajak Brownie?"

"Tidak, Big Brown tidak bisa masuk ke teater."

Mendengar jawaban Vex, mata Keira tiba-tiba mulai berkaca-kaca, dan Seira segera menggenggam kedua tangan adiknya sambil berkata dengan lembut.

"Keira, jangan menangis agar Big Sis Lan tidak khawatir. Kita masih bisa bermain dengan Brownie besok."

Seira lalu menoleh ke arah Vex dan berkata.

"Lucan, kami pulang dulu dan sampai bertemu besok."

Sementara Seira berjalan menjauh sambil menggandeng Keira yang berusaha keras agar tidak terisak, sebuah pencerahan menyentuh benak Vex layaknya petir yang  menyambar di siang bolong.

'Sepertinya bukan diriku, tapi Big Brown lah yang mencerahkan hati mereka selama ini.'

Tanpa menunda-nunda Vex segera mengejar Seira dan Keira.

"Tunggu, kalian bisa pergi ke rumahku jika ingin bermain dengan Big Brown."

Keira segera menoleh ke arah Vex dan sambil memiringkan kepala mungilnya ia bertanya.

"Benarkah?"

"Tentu saja."

Vex segera menggendong Keira dan menggandeng Seira lalu membawa mereka menuju mini-cottage di seberang taman.

'Aku harus merahasiakan hal ini.'

Gumam Vex sambil mengeraskan niatnya untuk memonopoli waktu bermain Seira dan Keira.

- - - - -

Mini-cottage 01, Komplek Element QRF

Pukul 1230, 21 Agustus 2025

Saat Vex bertanya kepada Seira dan Keira mereka ingin makan siang dengan menu apa, keduanya dengan serempak menjawab pancake.

Makan siang dengan pancake bukanlah hal yang wajar, namun Vex tidak ambil pusing dan langsung mengirim salah satu pengawalnya untuk membeli paket assorted syrup pancake dari Siena Patisserie.

Begitu pancake tiba, makan siang pun segera dimulai. Seira dan Keira memiliki cara menikmati pancake yang berbeda. Seira akan mengoleskan syrup pada potongan-potongan kecil pancake secara terpisah. Sedangkan Keira akan menuangkan seluruh syrup pada piring lalu mengaduknya menjadi satu sebelum mencolekan potongan kecil pancake pada campuran syrup tersebut.

Sekilas pandang cara makan Keira terlihat sangat berantakan, namun Vex membiarkannya. Sejauh Keira tidak menyia-nyiakan makanan, Vex tidak akan menegurnya. Tentu saja bukan berarti Vex diam saja ketika Keira hendak mencampurkan saus tomat ke syrup di piringnya.

Dengan lembut Vex mengambil saus tomat dari tangan Keira sambil berkata.

"Pumpkin, kau tidak bisa mencampurkan saus tomat dengan syrup."

Dan Keira sama sekali tidak membantah. Ia memandang Vex sambil memiringkan kepala mungilnya sebelum mengangguk-angguk tiga kali.

Makan siang baru setengah jalan ketika salah satu pengawal Vex meradio kalau ia mendapat tamu. Vex segera bergegas ke pintu depan dan mendapati Lan Yan'er berdiri di depan pintu sambil membawa sebuah koper besar.

"Apakah kau akan pergi tamasya?"

"Lebih tepatnya pergi ke FOC South 860 hingga lusa, dan karena Seira dan Keira sudah ada di sini maka tidak ada salahnya mereka untuk sementara tinggal di sini."

"Selamat jalan kalau begitu."

Kata Vex datar, dan Lan Yan'er segera memijat keningnya sebelum berkata.

"Duh. . . XO, jangan terburu-buru mengusirku."

Lan Yan'er mengoper koper besar di tangannya sebelum melanjutkan.

"Ini adalah pakaian ganti, piyama, popok dan peralatan mandi milik Seira dan Keira. Setelah mengetahui ayahnya sudah meninggal, Seira dan Keira kadang mengompol setiap 2-3 hari sekali. Jadi pastikan mereka mengenakan popok sebelum tidur."

"Dimengerti."

"Baik Seira dan Keira adalah penggemar fanatik pancake, namun konsumsi pancake mereka harus  dibatasi satu kali sehari dan pastikan mereka mengkonsumsi sayur, buah dan protein secara memadai."

Vex menggaruk bagian belakang kepalanya sambil berkata.

 

"Well, saat ini mereka sedang makan siang menggunakan pancake."

"Yang sudah terjadi biarlah terjadi, tapi pastikan hal tersebut tidak terulang."

"Dimengerti."

"Sekarang, aku harus pamit pada mereka berdua."

Tanpa menunggu ijin dari Vex, Lan Yan'er lalu masuk dan segera menuju ruang makan. Seira dan Keira agak panik saat melihat Lan Yan'er, namun karena psikolog tersebut tidak menegur keduanya karena makan siang menggunakan pancake maka Seira dan Keira pun bernapas lega.

Setelah mengelap bibir Keira yang belepotan oleh syrup, Lan Yan'er lalu berkata.

"Baik-baik di sini dan saat Big Sis kembali lusa nanti kita akan mengadakan pesta pancake."

Begitu Seira dan Keira mendengar kata 'pancake', keduanya secara reflek segera mengangguk.

Setelah mendekap erat-erat Seira dan Keira, Lan Yan'er lalu kembali menemui Vex yang masih berdiri di dekat pintu masuk.

"XO, jika sampai terjadi sesuatu pada Seira dan Keira, aku akan mengerahkan penggemarku untuk mengulitimu hidup-hidup."

"Dimengerti, sekarang. . .  shoo. . .  shooo!"

Setelah mengusir Lan Yan'er layaknya mengusir anjing kurapan, Vex lalu segera menutup pintu. Lan Yan'er pun hanya bisa  mendesah dalam diam sebelum beranjak pergi.

*****