webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
79 Chs

2.7 - Keinginan Untuk Menjadi Sekutu

Ruang Studi Viscount Rattel, Kastil Magwurt

Pukul 0900, 18 Maret 2025

Viscount Rattel tidak henti-hentinya tergagap setiap kali ia menerima laporan mengenai perkembangan rekonstruksi di sisi selatan Magwurt City. 

Sang Viscount benar-benar kesulitan untuk memahami, bagaimana sebuah perkampungan kumuh bisa berubah menjadi area hunian yang lebih berkelas dibandingkan area hunian untuk masyarakat kelas atas dalam waktu yang sangat singkat.

Rekonstruksi di sisi selatan Magwurt City memang belum selesai, tapi ia sudah bisa membayangkan hasil akhir yang akan diperoleh.

Jalanan yang rapi dan halus dengan pemisah yang jelas antara jalan untuk pejalan kaki dan pengguna kendaraan, lengkap dengan rambu jalan, penerangan dan sarana transportasi umum yang disebut tramcar.

Tramcar terdiri dari dua jenis gerbong. Gerbong penumpang dengan kapasitas 52 kursi atau gerbong barang dengan kapasitas setara 10 gerobak. Saat ini tramcar beroperasi secara tunggal, tapi saat listrik yang mentenagainya dapat dihasilkan secara memadai maka 3-4 gerbong dapat disatukan dan dioperasikan sebagai sebuah unit.

Bangunan untuk tempat tinggal juga dibangun secara masif, setinggi lima lantai dan memanjang sepanjang blok yang rata-rata mencapai 1.6 km, lengkap dengan jaringan air bersih, penerangan dan taman yang juga menjadi area bermain untuk anak-anak.

Bangunan tempat tinggal yang disebut apartemen blok tersebut terbagi ke dalam ruangan-ruangan yang lebih kecil dengan kapasitas 6 orang dan sudah mengakomodasi kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, kamar mandi dan tempat mencuci.

Pihak Amethyst Merchant mendesain agar setiap apartemen blok mampu menampung 13-15 ribu jiwa, namun untuk saat ini setiap apartemen blok hanya ditempati hingga 80% dari kapasitasnya demi pemerataan kepadatan.

Di bawah apartemen blok juga dibangun shelter darurat dua lantai, lengkap dengan tempat penyimpanan logistik, ruang medis, sistem penerangan dan air bersih,  serta sarana pendukung kebutuhan dasar lainnya. 

Sebagian penduduk yang sudah dipindahkan ke apartemen blok menyatakan kalau tempat tinggal baru mereka terasa seperti surga. Sedikit banyak Viscount Rattel memahami perasaan para penduduk tersebut karena Kastil Magwurt juga tidak lepas dari renovasi yang digelar oleh Amethyst Merchant.

Kastil Magwurt kini juga dilengkapi dengan sistem penerangan bertenaga listrik yang memungkinkan lampu tanpa api dapat menyala sangat terang hanya dengan menekan tombol kecil yang disebut saklar.

Saat Viscount Rattel berkenalan dengan sistem penerangan ajaib tersebut, ia harus memencet tombol bernama saklar hingga lebih dari seratus kali sebelum akhirnya ia yakin ia tidak sedang bermimpi.

Seperti halnya penduduk Magwurt City, penghuni Kastil Magwurt juga diperkenalkan dengan kamar mandi yang super bersih dan berkilau, toilet duduk dengan sistem guyur tanpa gayung, wastafel, shower, bak untuk berendam air hangat, cermin yang super jernih, sabun, sampo, pasta gigi dan segala macam hal yang oleh personel Amethyst Merchant disebut sebagai standar hidup abad 21.

Semua itu masih ditambah dengan berbagai hal lain yang membuat kamar tidur, ruang studi, ruang makan, dapur dan ruangan-ruangan lain di Kastil Magwurt terasa seperti dunia lain. 

Hingga hari ini Viscount Rattel kadang masih harus melongok keluar jendela untuk meyakinkan dirinya bahwa ia masih berada di Kastil Magwurt.

Magwurt City kini juga memiliki fasilitas pendidikan dimana pengajarnya adalah pekerja konstruksi dan pekerja medis dari Amethyst Merchant yang dengan senang hati meluangkan waktu mereka.

Di sebuah benua dimana 98 dari 100 penduduknya buta huruf, sebuah fasilitas pendidikan sama saja dengan berkah yang jatuh dari surga. Apalagi jika para pengajar di fasilitas tersebut sangat profesional dan tulus, bahkan dengan sepenuh hati menyemangati para orang dewasa yang tadinya sungkan, ragu atau malu untuk datang, menjadi memiliki kepercayaan diri untuk belajar bersama anak-anak mereka.

Viscount Rattel menghela nafas dalam-dalam sebelum memandang petinggi Region Tuscan yang duduk di hadapanya.

"Hingga saat ini kita memang belum melihat kapasitas militer TF Amethyst yang menjadi induk Amethyst Merchant, tapi aku merasa kita sudah cukup melihat potensi lain yang bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan sikap kita."

Jenderal Khartoum mengangkat tangannya sebelum berkata.

"Amethyst Merchant memang menolak berbagi teknologi militer, tapi hal tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan otoritas dunia ke-1 atau ke-2 yang menolak berbagi setiap teknologi yang mereka miliki tanpa pertukaran yang sepadan. Jadi menjalin aliansi dengan Amethyst Merchant adalah pilihan yang logis bagi Region Tuscan."

Jeve Rattel yang bertanggung jawab atas gudang bahan pangan mengangkat tangan sebelum menambahkan.

"Amethyst Merchant membantu kita keluar dari bencana kelaparan sekaligus mencapai kestabilan pangan untuk satu dekade ke depan, belum lagi asistensi lainnya. Jadi sudah selayaknya kita menjalin aliansi dengan Amethyst Merchant."

Viscount Rattel mengangguk puas sebelum menoleh ke arah Maine Rattel yang bertanggung jawab atas keuangan Region Tuscan.

"Maine, apa pendapatmu?"

"Aku setuju kita menjalin aliansi dengan Amethyst Merchant, tapi bisakah kita mencari celah untuk ambil bagian dalam pabrik gula, pabrik bir dan pabrik whiskey yang sedang mereka bangun."

". . ."

Viscount Rattel dan seluruh petinggi Region Tuscan seketika menghela nafas dalam-dalam. 

Mereka sudah melihat sendiri bagaimana ladang tebu milik Amethyst Merchant tumbuh dengan subur, dan gula pasir yang mereka gunakan kualitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan gula pasir yang didatangkan dari otoritas dunia ke-1 di luar Benua Amstell. 

Mereka juga sudah mencicipi contoh bir dan whiskey yang akan diproduksi Amethyst Merchant. Bir dan whiskey tersebut rasanya luar biasa lezat dan harga jual yang direncanakan jauh lebih rendah dari produk sejenis yang beredar di sekitar Region Tuscan.

"Tanpa kujelaskan lebih jauh kalian pasti sadar kalau tiga pabrik yang sedang dibangun Amethyst Merchant adalah ladang emas. Masalahnya, tiga pabrik tersebut tidak butuh lahan baru yang bisa kita jadikan pintu masuk investasi." 

Viscount Rattel mengetuk-ketukan jarinya di atas meja sebelum berkata.

"Kita bisa menggunakan emas yang sebelumnya kita terima sebagai pembayaran sewa lahan. Jika perlu kita juga bisa memperpanjang sewa lahan dan menambahkan pembayarannya ke dalam investasi kita."

Maine mengangguk kecil sebelum berkata.

"Itu yang akan kuusulkan, masalahnya apakah Amethyst Merchant bersedia menerimanya atau tidak."

Viscount Rattel menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.

"Aku akan mengusahakannya dengan sekuat tenaga."

Demi masa depan Region Tuscan, Viscount Rattel bersedia melakukan apapun, termasuk memohon dan merendahkan diri jika perlu.

*****