webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
79 Chs

2.16 - Penangkapan

Ruang Kendali Operasi Amethyst Merchant, Kastil Magwurt.

Petinggi Region Tuscan merasa hatinya seperti diaduk-aduk tanpa ampun ketika dari dekat mereka melihat efisiensi dan efektivitas Amethyst Merchant dalam menghasilkan kehancuran.

Begitu sebuah area berhasil dihancur leburkan, marking pada area tersebut segera menghilang bersamaan dengan munculnya marking di area baru, dan setiap area yang diberi marking adalah lokasi dimana konsentrasi personel Koalisi Utara sangat tinggi.

Tanda tanya sempat memenuhi dahi para petinggi Region Tuscan ketika Letkol. Slane berkata.

"Target dengan radius diatas 7 km akan dihantam menggunakan MLRS dan Howitzer, sedangkan target dengan radius di bawah 7 km akan dihantam dengan mortir yang area of effect-nya lebih ringan."

Namun setelah mereka melihat bagaimana Perkemahan Koalisi Utara hancur lebur, mereka segera sadar kalau MLRS dan Howitzer adalah senjata utama. Sedangkan saat mereka melihat ledakkan yang menimpa elemen kavaleri Koalisi Utara 5 km di sisi selatan, timur dan utara Magwurt City, mereka segera sadar kalau mortir adalah senjata pemukul kedua.

Dan mereka sepakat kalau klasifikasi lebih ringan untuk mortir sangatlah tidak sesuai. Karena senjata yang bisa meluluh lantakkan elemen kavaleri berkekuatan 900 penunggang kuda dalam waktu beberapa tarikkan nafas bukanlah senjata ringan.

'Jika aku tidak melihat sendiri ini adalah buah tangan manusia, aku pasti mengira Perkemahan Koalisi Utara sedang tertimpa murka dari para dewa.'

Gumam Viscount Rattel.

'Mereka bukan pedagang, tapi penakluk yang sedang liburan.'

Gumam Jeve Rattel.

'Jahanam Khartoum, ia pasti sudah tahu kapasitas militer Amethyst Merchant tapi sengaja tidak memberitahuku.'

Gumam Maine Rattel sambil menoleh ke arah Jenderal Khartoum, namun ia segera tergagap saat melihat sang jenderal juga sama kagetnya seperti petinggi Region Tuscan lain.

'Kupikir Kiowa Warrior adalah senjata pamungkas mereka. Jangan katakan MLRS dan Howitzer juga bukan senjata utama mereka.'

Gumam Jenderal Khartoum sementara di dalam hati, untuk pertama kali dalam hidupnya ia bersimpati kepada musuh yang seharusnya ia bunuh.

'Koalisi Utara tidak salah belok di tengah jalan, tapi sudah salah jalan sejak awal.'

Sementara para petinggi Region Tuscan sibuk dengan gejolak di benak masing-masing, Letkol. Slane dengan kasual memberi instruksi kepada seorang Letnan.

"Kirim Viper dan Kiowa untuk melenyapkan pos Koalisi Utara yang tidak bisa dijangkau artileri."

"Sir."

Letkol. Slane lalu menghampiri Viscount Rattel sambil tersenyum riang.

"Ser Rattel, Amethyst Merchant bisa menyediakan daya tangkal untuk melindungi Benteng Cambia, tapi untuk mengoperasikannya menurut saya personel Tuscan Guard lebih sesuai."

". . ."

"Amethyst Merchant akan menyediakan 50 truk dan pengawalan yang memadai untuk menggeser 1800 anggota Tuscan Guard ke Benteng Cambia, di saat yang sama kami akan menyediakan asistensi dalam operasi pembersihan terhadap sisa-sisa kekuatan Koalisi Utara."

"Dimengerti."

Viscount Rattel lalu menoleh ke arah Jenderal Khartoum yang mengangguk kecil. Fase akhir ofensif terhadap Koalisi Utara pun dimulai tidak lama berselang.

- - - - -

Perbukitan di ujung barat Dataran Berril, Perbatasan Region Tuscan dan Region Kandez

Pukul 0937, 2 April 2025

Di dalam sebuah lubang sedalam 0.5 meter dan beratap jaring kamuflase, dengan menggunakan sebuah high-power telescope Centurion Pavell mengamati dataran yang terbentang di hadapannya.

Sejak beberapa hari yang lalu, ia dan dua anak mendampingi 12 personel Kompi STA (Surveillance & Target Acquisition) mengawasi perbatasan barat, sebagai antisipasi seandainya Region Kandez memutuskan berpartisipasi dalam kampanye yang digelar oleh Koalisi Utara.

Namun seperti dugaan awal, hingga kekuatan utama Koalisi Utara tiba di depan Magwurt City, tidak ada sedikitpun tanda-tanda kalau Region Kandez akan melibatkan diri, dan pagi ini ia mendapat pemberitahuan kalau beberapa elemen Koalisi Utara yang melakukan pengunduran diri mungkin akan melewati posisinya.

Centurion Pavell benar-benar tidak mengerti, bagaimana mungkin kekuatan Koalisi Utara yang baru tiba  tadi malam tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri pagi ini, terlebih lagi kenapa mereka memilih rute ke Region Kandez dan tidak langsung menuju ke utara.

Selain itu, ia juga mendapat perintah untuk menghindari kontak dengan elemen Koalisi Utara yang bergerak mendekati posisinya meski kekuatan elemen tersebut jauh lebih kecil.

Saat di kejauahan ia melihat kepulan debu, Centurion Pavell segera bergumam.

"Sepertinya kita kedatangan tamu lagi."

Sersan Leslie yang mengambil posisi di samping Centurion Pavell menjawab.

"Biarkan mereka lewat, tugas kita melakukan pengamatan bukan versus-contact."

Centurion Pavell baru akan mengangguk ketika ia menyadari kalau di antara puluhan penunggang kuda yang sedang diamatinya, ada satu orang dengan pakaian yang sangat mencolok dan glamour.

"Sersan Leslie, sebaiknya Anda memeriksanya. Sepertinya ada target bernilai tinggi diantara tamu kita kali ini."

Tanpa banyak kata Sersan Leslie segera menggunakan long-range digital camera untuk memeriksa kawanan yang ditunjuk oleh Centurion Pavell. Kawanan tersebut jaraknya masih lebih dari 1 km, namun melalui long-range digital camera yang ia gunakan, ia bisa dengan jelas melihat wajah pria paruh baya yang dimaksud oleh Centurion Pavell, termasuk insigna di dada kirinya atau tanda kepangkatan di pundaknya.

Secara reflek Sersan Leslie segera meraih radio dan menekan tombol PTT.

"Wide Racoon, Miwa Control, masuk."

[Miwa Control, Wide Racoon, diterima.]

"Kami memperoleh target-opportunity dengan kemungkinan seorang Viscount, meminta izin untuk melakukan snatch and grab, ganti."

[Diterima, mohon tunggu konfirmasi dari Miwa Godfather.]

Dengan hati berdebar Sersan Leslie menunggu, karena setiap detik sangat berharga baginya, mengingat target yang ia incar melaju dengan kecepatan penuh dan akan melewati posisinya dalam hitungan menit.

Beruntung saat Sersan Leslie hendak meradio ulang pusat kendali operasi di Magwurt City, sebuah panggilan radio masuk.

[Miwa Control, Wide Racoon, masuk.]

"Wide Racoon, Miwa Control, diterima.]

[Snatch and grab diijinkan, berhasil atau gagal segera merapat ke koordinat Delta 0-6-0-2 Echo 1-2-6-0, Osprey akan menjemput kalian, dan semoga beruntung.]

"Diterima dimengerti, Wide Racoon, selesai."

Begitu ijin ada di genggaman, Sersan Leslie segera mengumpulkan personel STA dan memberikan pengarahan singkat. Unit STA yang dipimpinnya terdiri dari tiga sub-unit, masing-masing dilengkapi dengan AWM Lapua Magnum dengan jarak efektif 1.38 km, HK M110A1 20" dengan jarak efektif 800 meter dan HK416 14.5" dengan pelontar granat untuk tembakan sporadis hingga jarak 400 meter.

Sementara personel STA mendengarkan pengarahan dari Sersan Leslie dengan mata berkilat penuh killing intent, Centurion Pavell dan dua anak buahnya hanya bisa menangis dalam diam.

'Kenapa mereka tampak begitu gembira dan bersemangat meski tahu jumlah lawan tiga kali lebih besar? Sepertinya ini akan menjadi pertempuran terakhirku.'

- - - - -

Viscount Grakh sungguh merasa beruntung karena ia memiliki pengawal pribadi yang begitu tanggap. Di saat ia tergagap dan kehilangan arah karena dipaksa melihat kehancuran Koalisi Utara dari jarak yang sangat dekat, para pengawalnya dengan sigap membawanya menyingkir dari zona berbahaya dengan mengambil rute yang tidak mencolok.

Sebelumnya, Viscount Grakh sempat mencemooh para petinggi Region Kandez sebagai pengecut karena mereka menolak bergabung ke dalam koalisi yang ia ajukan. Namun kini ia merasa sangat beruntung karena keputusan para petinggi Region Kandez tersebut akan membantunya menyelamatkan diri.

Sambil memandang perbukitan yang menjadi batas antara Region Tuscan dan Region Kandez, Viscount Grakh tersenyum dari telinga ke telinga.

"Begitu aku masuk ke wilayah Kandez Region maka aku tidak perlu lagi mencemaskan usaha perburuan yang akan dilancarkan Tuscan Guard dan Amethyst Merchant."

Viscount Grakh memang kehilangan lebih dari ⅔ pengawal pribadi yang sangat berharga, namun asalkan ia hidup maka dengan mudah ia bisa membentuk ulang unit pengawal pribadi yang baru.

Sesaat sebelum ia dan pengawalnya tiba di kaki perbukitan, dengan penuh wibawa Viscount Grakh berkata.

"Begitu kita kembali ke Region Tarai, akan kupastikan kalian dan keluarga rekan-rekan kalian yang gugur mendapat imbalan yang pantas."

Senyum dari telinga ke telinga segera mengembang di bibir setiap pengawal pribadi Viscount Grakh. Mereka tidak hanya berhasil selamat dari neraka jahanam yang jatuh entah dari mana, tapi juga akan mendapat imbalan yang legit. Jadi wajar kalau hati mereka dipenuhi kegembiraan yang meluap-luap dan kerinduan akan rumah serta keluarga yang mereka tinggalkan.

"Karena itu jangan patah semangat dan teruslah ber----"

Bang! Bang! Bang! Ba-ba-ba-bang!

Bersamaan dengan dentuman yang sahut menyahut pengawal Viscount Grakh terjengkang jatuh ke atas tanah dan meregang nyawa. Dalam waktu beberapa tarikan nafas hanya tinggal tiga pengawal dengan posisi terdekat dari Sang Viscount yang masih hidup.

Sementara Viscount Grakh dan ketiga pengawalnya masih tergagap mencoba memahami apa yang menimpa mereka, dari sebuah lubang dangkal tidak jauh dari posisi mereka 4 personel STA dengan ghillie suit bangkit berdiri dan menghampiri mereka sambil berteriak.

"Buang senjata kalian, turun dari kuda, lalu tiarap di atas tanah dan letakan kedua tangan di atas kepala."

Melihat empat orang berpakaian aneh berani membentak dan memerintah junjungan mereka sambil mengacungkan tongkat yang bentuknya tidak kalah aneh dari pakaian mereka, ketiga pengawal Viscount Grakh secara naluriah segera mencabut long saber masing-masing.

Setiap pengawal Viscount Grakh bukan hanya ahli dalam pertarungan jarak dekat, tapi juga merupakan personel kavaleri yang mahir. Karena itu ketiga pengawal Sang Viscount tidak melihat ada hal yang harus diwaspadai dari empat orang aneh yang sedang menghampiri mereka.

Entah bagaimana, baik Viscount Grakh maupun ketiga pengawalnya lupa kalau sesaat sebelumnya puluhan rekan mereka tumbang oleh sebab yang masih belum diketahui.

Dengan penuh percaya diri ketiga pengawal Viscount Grakh memacu kuda masing-masing ke arah empat personel STA, sebuah kesalahan fatal yang harus dibayar menggunakan nyawa mereka.

Ratatar. . .  ratatar!

Rentetan pendek saling sahut menyahut dan ketiga pengawal Viscount Grakh segera tumbang ke atas tanah seperti rekan-rekan mereka sebelumnya. 

Senyum di bibir Viscount Grakh seketika menguap, dan sementara ia masih terbengong, salah seorang personel STA segera menariknya turun dari kuda hingga tubuh Sang Viscount jatuh ke atas tanah dengan suara berdebam keras.

"Aku adalah Viscount Grakh dari Region Tarai. Jika kalian tidak memperlakukanku dengan penuh hormat, aku akan meminta Viscount Rattel menyerahkan kepala kalian sebagai permintaan maaf."

Tanpa mengindahkan kata-kata Viscount Grakh salah seorang personel STA melucuti senjata Sang Viscount sebelum memborgol kedua tangannya, membekap mulutnya dan memasang penutup kepala dengan kasar, sementara salah satu rekannya meradio Sersan Leslie.

"Sersan, target-opportunity kemungkinan adalah Viscount Grakh dari Region Tarai."

[Dimengerti, aku akan melaporkannya.]

Personel STA yang baru saja meradio Sersan Leslie lalu menghampiri Viscount Grakh dan berkata.

"Jangan mencoba kabur atau rewel selama perjalanan, dan kami tidak akan membunuhmu."

Mendengar peringatan yang penuh dengan killing intent, Viscount Grakh seketika menelan ludah keras-keras sebelum mengangguk. Apalagi ia mendapat kesan kalau para penangkapnya tidak ambil pusing apakah ia adalah seorang bangsawan atau seorang kriminal jalanan.

*****