Kembali lagi Qimons di kurung di dalam kamarnya oleh kedua kakaknya.
Didi juga kembali memeriksa ponsel milik Qimons.
Dan masih tak ada kartunya, rupanya Qimons belum membeli kartu perdana baru.
"Bagus, berhubung Hp punya elu masih kosong melompong, jadi Hp, elu gue balikin lagi," ujar Didi seraya mengembalikan ponsel milik Qimons.
"Dah, ayo kita keluar, Rud!" ajak Didi.
"Dan elu, Mons! Elu mainan Hp aja di dalam kamar, dan jangan macam-macam!" ancam Rudolf.
Setelah kedua Kakanya pergi dari kamarnya.
Qimons mulai merogoh sesuatu dalam sakunya.
Rupanya dia mengambil sebuah kartu perdana yang baru saja dia beli, saat perjalanan pulang. Dan di dalam kartu itu juga sudah tersimpan nomor telepon milik Jamillah.
Qimons dengan pelan memasang kartu perdana itu ke dalam ponselnya, agar Didi tidak mengetahui jika dia telah membeli kartu baru.
Dan dengan begitu, Qimons bisa kembali menghubungi Jamillah, tanpa sepengetahuan dari kedua kakanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com