webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
235 Chs

Nicolas is Abuser

"Tuan Anthony, tidakkah kau berlebihan soal syarat itu?"

Tuan Anthony mengerutkan keningnya. "Maksudmu?"

"Aku menolong putrimu dengan satu syarat saja. Tapi putrimu dan kau memberi syarat yang terlalu banyak menurutku. Sudah cukup aku menyetujui syaratnya satu kali. Dan sekarang kau memberi syarat lagi. Bukankah itu tidak adil?"

Tuan Anthony terkekeh. "Oh tidak adil, ya?" tanyanya pura-pura bodoh. "Aku kira tidak ada istilah 'tidak adil' bagi penyihir hitam seperti kalian. Karena seingatku, kau pernah berkata kalau tidak ada istilah curang, licik, atau semacamnya kan?"

Stella menggeram. Kesal karena termakan oleh ucapannya sendiri. "Baiklah baik! Katakan saja! Cepat!"

Tuan Anthony tersenyum penuh kemenangan. "Bukan syarat yang seperti kau bayangkan, kok. Kau hanya harus menceritakan alasanmu mengapa kau ingin melepas segel ini. Karena sangat aneh jika kau meminta melepaskannya, tapi kau sendiri tidak mau terbuka. Dan menurutku itu juga kurang sopan. Iya kan?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com