webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
235 Chs

Bertemu Arwah Manusia Berbau Busuk

Entah badai apa yang menghantam wilayah Bernsbergh hingga penanda wilayah hancur berkeping-keping. Nyaris tak berbentuk. Andaikata Liza tidak mendekati puing itu, dia takkan menyadari kalau puing itu adalah penanda wilayah Bernsbergh.

"Pantas saja aku merasa janggal karena tak menemukan tanda wilayah. Tapi aku bisa tahu kalau kita sudah sampai saat melihat pohon tua di seberang sana."

Yui lantas menunjuk ke satu pohon pinus tua yang kelihatannya memang sudah berumur lama sekali. Yang menjadi ciri khas pohon itu adalah keunikan bentuk dan posisi pohonnya. Bentuknya perdaunnya tidak menyirip seperti pinus pada umumnya, melainkan membentuk kanopi. Batang pohonnya saja agak melengkung seperti mau roboh. Padahal sangat kuat perakarannya.

"Hei!"

"Ah ... pohon itu!"

Liza kemudian mendekat ke pohon yang familiar sekali menurutnya. Mengabaikan Christ yang memanggilnya dari pintu masuk wilayah Bernsbergh.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com