webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
235 Chs

Aku Mencintaimu Meski Kau Seorang Penyihir

"Hah ... Hah ... Hah ..."

Napas Adera begitu memburu. Nyaris saja dia lupa caranya bernapas lantaran terlalu tergesa berlari. Bahkan larinya saja terseok-seok, tak peduli dia mau menerjang benda atau apapun itu. Pokoknya Adera tetap harus pergi cepat bagaimanapun caranya.

BRAAAKK!

Nah. Lagi-lagi dia menabrak. Dan kali ini tiang lampu jalanan yang jadi sasaran tabrakan tubuhnya.

"Tinggal sedikit lagi aku akan sampai ke stasiun! Aku harus secepatnya pergi dari sini! Aku ingin kembali ke rumah!" desis Adera dengan bola mata yang basah.

Sampai. Adera berhasil menaiki kereta yang mengarah langsung ke tujuan negeri asalnya. Memang perlu dua kali ganti kereta--lantaran saking jauhnya, tapi Adera tidak peduli.

Kereta masih belum melaju. Adera menunggu dengan cemas. Berharap agar kereta bisa segera berangkat dan berdoa agar jangan sampai ada anggota SVET yang tahu keberadaannya sekarang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com