"Oh, iya, dong!" jawab Karina dengan bangga. "Ngomong-ngomong ... sejak kapan Bapak ada di sini?" tanya Karina. Pasalnya, ia tak merasakan sama sekali kehadiran dari pria ini.
"Sejak kamu sok menggalau."
"Bukannya sok, sih ... tapi emang beneran lagi galau." Karina menunduk untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas.
Karina ingin mendengar kata-kata penyemangat atau apa lah dari Pak Yogi, namun sampai beberapa menit kemudian pria itu juga masih diam saja.
"Bapak juga galau, ya?" tanya Karina. Apa hubungannya dengan Pak Abian sedang memburuk? Akhir-akhir ini pria itu juga jarang terlihat di kosan.
Pria itu terkekeh kecil. "Jangankan galau, bernafas aja saya sempet-sempetin, Kar!"
"Ihh, sok sibuk banget. Padahal kemaren kemaren juga sibuk pacaran," ledek Karina dengan suara gumaman yang kurang jelas, namun sayangnya Yogi mendengarnya dengan jelas.
"Saya ga punya pacar, Kar," elak pria itu. Berusaha untuk meluruskan pemikiran Karina.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com