webnovel

Bab-I

Malam itu sekitar pukul 12:50 aku menonton pertandingan sepak bola di ruang TV.

"Ayah," bisik putriku sambil menarik lengan bajuku.

"Tebak bulan depan usiaku berapa?"

"Aku tidak tau, manisku," ujarku mengantuk "berapa?" Ia tersenyum dan mengacungkan empat jari.

Sekarang pukul 7:30 pagi. Aku dan istriku sudah menanyai putri kami selama semalaman,

Tapi ia tetap menolak memberi tahukan dari mana ia mendapatkan keempat jari manusia itu.