webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 90

Briel dan Gerald sudah mulai memasak. Gerald meminta Briel menumis bumbu terlebih dahulu.

"Apa ini sudah cukup? Apa sudah boleh memasukan santan cairnya?" tanya Briel.

"Belum cukup, tumis bumbunya sampai harum. Oh, ya. Apinya jangan terlalu besar, kecil saja,"ucap Gerald.

"Oh, baiklah," ucap Briel dan mengatur api menjadi kecil. Setelah itu dia terus menumis bumbu itu.

Briel tersenyum kecil, ternyata memasak cukup menyenangkan jika di lakukan dengan benar. Dan kali ini dengan bantuan arahan dari Gerald membuat Briel cukup percaya diri.

"Ah, sudah harum bumbunya," ucap Briel.

"Benar, boleh di masukan dulu ayamnya, setelah itu masukan santan cairnya," ucap Gerald setelah melihat bumbunya sudah cukup di tumis.

"Oke," Briel memasukan semua ayam ke dalam panci dan setelah memasukan santan cair ke dalam panci.

"Jangan lupa berikan garam dan sedikit gula," ucap Gerald.

"Oh, ya. Sebanyak apa?" tanya Briel bingung.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com