'Tak di sangka, dunia ini begitu sempit. Bisa-bisanya aku bertemu dengan wanita itu lagi,' gumam Briel.
"Sepertinya, kamu tak suka pada wanita itu," celetuk Gerald setelah mendengar gumaman Briel.
"Tidak begitu, aku bahkan tidak mengenalnya," ucap Briel.
"Oh, aku pikir kalian saling mengenal," ucap Gerlad.
Briel tak mengatakan apapun lagi. Dia memilih pergi ke kasir dan membayar belanjaannya.
"Oh, ya. Ada yang aku lupakan," ucap Briel ketika teringat pembalut miliknya sudah tersisa sedikit. Dia membutuhkan lebih banyak untuk persediaan.
"Mau beli apa lagi?" tanya Gerald.
"Urusan wanita, he-he..." Briel bergegas meninggalkan Gerald. Gerald pun menunggu di mobil.
Puk!
Briel tersentak ketika bahunya di tepuk oleh seseorang. Briel menoleh dan melihat orang itu.
'Astaga, wanita ini benar-benar dendam padaku. Kenapa dia masih mengikutiku?' batin Briel.
Briel mengabaikan wanita itu yang tak lain adalah mantan kekasih Erland. Namun, mantan kekasih Erland menghalangi langkah Briel.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com