webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 358

Melihat Briel hanya diam, Bram lantas tersenyum.

"Tapi, semua tak ada yang tak mungkin. Papi akan atur pertemuan dengan semua klien," ucap Bram.

Briel terperangah mendengar apa yang Bram katakan.

"Apa Papi benar-benar akan membantu Erland?" tanya Briel.

"Ya, Papi akan mencobanya," ucap Bram seraya tersenyum.

"Oh, ya Tuhan. Terima kasih, Pi. Papi memang yang terbaik," ucap Briel penuh antusias.

"Benarkah?" tanya Bram seraya tersenyum mengejek Briel lantaran Briel memujinya setelah mendengar kabar baik yang mungkin bisa membuka jalan bagi suaminya untuk memulai langkah awal menuju langkah sebenarnya. Jika memungkinkan, memang lebih baik tak bekerja di bahwa kaki seseorang. Akan lebih baik ketika dapat mempekerjakan orang lain di bahwa kaki kita. Itulah pemikiran Bram.

"Ya, tentu saja benar. Papi akan selalu menjadi yang terbaik untukku," ucap Briel.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com