webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 345

Selang beberapa menit, Erland kembali ke Ballroom. Dia melihat Briel tengah memberikan kata sambutan. Erland pun menghela napas panjang, setelah itu dia menghampiri Bram, sementara itu Clara tampak berbincang dengan mamanya di tempat yang cukup jauh dari Bram.

"Ehem!" dehem Erland sontak papi mertuanya itu menoleh. Dahinya berkerut, setelah itu dia pun tersenyum kecil.

"Bagaimana perjalananmu?" tanya Bram.

"Cukup melelahkan, apa daya malam ini adalah malam penting untuk istriku, jadi akupun mau tak mau harus mengesampingkan rasa lelahku dulu," ucap Erland seraya tersenyum.

"Hem... Hubungan kalian sepertinya membaik hanya dalam satu kali pertemuan, ya," ucap Bram.

Erland lagi-lagi tersenyum kecil.

"Ya, sepertinya begitu. Pasti Papi melihatnya 'kan, saat Briel memelukku," ucap Erland.

"Hem... Memangnya apa yang spesial dengan itu?" tanya Bram.

Erland menoleh dan lebih mendekat ke samping Bram.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com