webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 295

"Maafkan aku, Briel. Kamu percaya padaku 'kan, aku tak mungkin sengaja melakukan semua itu. Aku juga benar-benar sangat sedih," ucap Erland seraya mengecup terus menerus tangan Briel.

Tubuh Briel terus bergetar seiring tangisnya yang tak kunjung mereda membuat Erland merasa tak tahan dan menarik tangan Briel, dia membuat Briel terpaksa sedikit bangun dan Erland pun memeluknya.

"Maaf, Sayang. Tolong maafkan aku, aku sungguh tak berniat menyakitimu dan anak kita. Bagaimana mungkin aku akan sengaja melakukannya, sedangkan aku menginginkan anak itu. Aku mohon percayalah padaku, Briel. Aku mencintaimu, aku takan setega ini ingin menyakitimu," ucap Erland.

Erland benar-benar merasa frustrasi. Lihatlah, kepalanya buntu saat ini. Dia tak tahu harus memakai cara apa agar Briel mau bicara padanya.

Tak lama seorang perawat masuk dan kamar untuk Briel telah siap. Erland pun akhirnya melepaskan pelukannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com